Dibalik Sarasehan Mas Farid, Jurnalis dan Pegiat Medsos Bahas Peran Medsos dalam Bangun Opini Publik

ARSO 05 Mei 2025
Dibalik Sarasehan Mas Farid, Jurnalis dan Pegiat Medsos Bahas Peran Medsos dalam Bangun Opini Publik

JOMBANG, KANALINDONESIA.COM: Sejumlah jurnalis dan pegiat media sosial di Kabupaten Jombang berkumpul dalam sebuah sarasehan bertajuk “Sosial Media Menjadi Esensial dalam Membangun Opini Publik”, yang digelar di Hotel Yusro, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang, Minggu (4/5/2025) sore hari.

Acara sarasehan anggota DPRD Jawa Timur dari Fraksi Gerindra, Farid Kurniawan Aditama, menghadirkan sejumlah narasumber terkait. Diantaranya Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Jombang, Endro Wahyudi, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jombang, Muhammad Mufid, serta Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Jombang, Amir Zaki.

Dalam paparannya, Farid Kurniawan yang juga merupakan anggota Komisi A DPRD Jawa Timur menyampaikan bahwa media sosial memiliki peran strategis dalam membentuk opini publik di era digital saat ini. Namun demikian, ia mengingatkan bahwa penggunaan media sosial juga diiringi dengan tantangan, terutama terkait maraknya informasi yang belum tentu benar alias disinformasi.

“Penting bagi kita semua, baik sebagai individu, organisasi, maupun pemerintah, untuk memahami cara menggunakan media sosial secara kritis namun tetap bertanggung jawab,” ujar Farid di hadapan peserta sarasehan.

Ia menambahkan, opini publik sesungguhnya adalah bentuk respons atas perbedaan pandangan di masyarakat. Oleh karena itu, menurutnya, media sosial bisa menjadi alat yang efektif dalam merawat ruang dialog jika digunakan secara bijak.

“Karena itu, dialog seperti ini penting digelar agar kita memiliki kesamaan visi tentang bagaimana media sosial bisa berperan esensial dalam membentuk opini yang sehat di masyarakat,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Diskominfo Jombang, Endro Wahyudi, memaparkan data yang menunjukkan tingginya penggunaan media sosial di Indonesia. Berdasarkan laporan tahun 2024, jumlah pengguna internet di Tanah Air mencapai 221 juta jiwa, dengan 49,9 persen di antaranya merupakan pengguna aktif media sosial.

“Media sosial kini menjadi sarana utama masyarakat dalam mengakses informasi, bertukar pandangan, dan membentuk opini,” kata Endro.

Menurutnya, hal ini dipengaruhi oleh karakteristik media sosial yang memiliki jangkauan luas, penyebaran informasi yang cepat, serta tingkat interaktivitas yang tinggi. Meski begitu, ia menilai perlu adanya sikap kritis dalam menyikapi informasi yang tersebar di media sosial.

“Ada sisi baik dan buruknya. Pemberitaan negatif memang cepat viral, tapi juga cepat terlupakan. Sebaliknya, jika konten positif yang menjadi viral, maka ada nilai tambah yang bisa dipelajari oleh masyarakat,” ujarnya.

Endro juga menyampaikan peran pemerintah daerah dalam membina masyarakat untuk memanfaatkan media sosial secara produktif, terutama dalam mendukung pembangunan daerah.

“Kami berharap media sosial bisa menjadi alat untuk menyebarkan informasi pembangunan, meningkatkan partisipasi masyarakat, serta mendorong pemberdayaan masyarakat desa melalui peningkatan keterampilan dan pengetahuan,” pungkasnya.(Faiz)