Tahun 2025 Kasus Leptoporosis dan DBD di Pacitan Berkurang dari Tahun Sebelumnya

ARSO 13 Mei 2025 KANAL PACITAN
Tahun 2025 Kasus Leptoporosis dan DBD di Pacitan Berkurang dari Tahun Sebelumnya

PACITAN, KANALINDONESIA.COM: Leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri leptospira yang dapat menginfeksi pada manusia maupun hewan. Manusia paling sering terinfeksi melalui kontak pekerjaan, atau kontak dengan urin hewan pengangkut, baik langsung atau melalui air atau tanah yang terkontaminasi. Risiko manusia terinfeksi tergantung pada paparan terhadap faktor risiko.

Leptospirosis merupakan penyakit zoonosis yang dapat menimbulkan wabah jika tidak dilakukan upaya pencegahan sedini mungkin. 
Manusia dapat terinfeksi Leptospirosis karena kontak secara lansung atau tidak langsung dengan urin hewan yang terinfeksi Leptospira. Beberapa manusia memiliki risiko tinggi terpapar Leptospirosis karena pekerjaannya, lingkungan dimana mereka tinggal atau gaya hidup.

Sementara Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Pacitan, drg. Nur Farida. Menyampaikan, meskipun angka kasus Leptospirosis tahun ini menurun, potensi penyebaran tetap ada terutama jika masyarakat tidak menerapkan PHBS secara konsisten.
“Terkait ini, puskesmas harus segera melakukan langkah pencegahan antara lain dengan melakukan sosialisasi secara langsung dan melalui media, serta berkoordinasi dengan pemerintah desa dalam pelacakan kasus maupun edukasi pencegahan kepada masyarakat dan
Salah satu upaya konkret yang telah dilakukan antara lain:

  1. Sosialisasi kepada masyarakat melalui berbagai media.
  2. Pelacakan kasus terduga oleh petugas kesehatan.
  3. Kolaborasi antara puskesmas dan pemerintah desa dalam deteksi dan penanganan dini,” pungkasnya.

Pada kesempatan itu, dr. Daru Mustikoaji, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan, menjelaskan “
Data Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan menunjukkan, hingga April 2025 tercatat 51 kasus Leptospirosis. Meski menurun signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, potensi peningkatan masih bisa terjadi jika masyarakat abai terhadap pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

Distribusi kasus Leptospirosis per wilayah menunjukkan penyebaran yang cukup merata, dengan Nawangan menjadi kecamatan tertinggi yakni 18 kasus. Disusul Tulakan dan Wonokarto masing-masing 8 kasus, Bandar 5, Pringkuku dan Ngadirojo masing-masing 4 kasus, Kebonagung 2, serta Ketro dan Tegalombo masing-masing 1 kasus.
“Pola Hidup Bersih dan Sehat merupakan budaya yang harus selalu ditanamkan kepada semua masyarakat, agar kita selalu terhindar dari berbagai penyakit,” imbuhnya.(Bc)