Lapas Cipinang Cetak Wirausahawan Lewat Pelatihan Daur Ulang dan Digital Marketing

ARSO 24 Jun 2025 KANAL JAKARTA
Lapas Cipinang Cetak Wirausahawan Lewat Pelatihan Daur Ulang dan Digital Marketing

JAKARTA, KANALINDONESIA.COM: Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Cipinang terus dorong pembinaan berbasis kemandirian dan kewirausahaan adaptif bagi Warga Binaan. Salah satu wujud nyatanya diwujudkan melalui Pelatihan Kewirausahaan Berbasis Daur Ulang dan Digital Marketing yang digelar pada Selasa (24/6), bekerja sama dengan Institut Bisnis dan Informatika (IBI) Kosgoro 1957.

Kegiatan ini merupakan implementasi awal dari kerja sama dan menjadi bagian dari program pembinaan yang menggabungkan keterampilan kreatif, pemanfaatan limbah, dan penguasaan teknologi digital sebagai satu paket kompetensi unggul.

Kepala Lapas Cipinang, Wachid Wibowo, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelatihan ini tidak hanya memberikan bekal keterampilan, tetapi juga menanamkan pola pikir produktif dan berdaya saing tinggi. “Kami ingin mencetak Warga Binaan yang bukan hanya selesai masa pidananya, tetapi siap bersaing di luar dengan bekal keterampilan, daya juang, dan karakter wirausaha. Ini sejalan dengan prinsip Pemasyarakatan Pasti Bermanfaat untuk Masyarakat,” tegasnya.

Pelatihan ini dipandu langsung oleh mentor kewirausahaan Enny Widayanty, yang memberikan materi mengenai cara mengolah limbah plastik dan kertas menjadi produk kreatif bernilai ekonomi seperti tas, dompet, dan kerajinan lainnya. Selain itu, peserta juga dikenalkan pada konsep pemasaran digital agar hasil karya mereka dapat dikenal lebih luas.

“Kreativitas itu bisa tumbuh dari keterbatasan. Yang kami bangun di sini adalah kesadaran untuk melihat limbah sebagai peluang. Ditambah pemahaman digital marketing, mereka bisa punya masa depan yang layak dengan usaha mandiri,” jelas Enny.

Salah satu peserta pelatihan, GM (24 tahun), Warga Binaan yang mengikuti kegiatan dengan antusias, mengaku pelatihan ini membukakan harapan baru baginya. “Saya tidak pernah terpikir bisa bikin sesuatu dari sampah. Sekarang saya mulai punya bayangan, kalau bebas nanti, saya ingin jualan hasil kerajinan dan promosikan lewat media sosial,” ungkapnya.

Dengan pendekatan yang praktis dan aplikatif, pelatihan ini diharapkan dapat menjadi titik awal tumbuhnya unit-unit usaha berbasis daur ulang di lingkungan Lapas Cipinang, sekaligus memperkuat ekosistem pembinaan yang berorientasi pada kemandirian, keberlanjutan, dan kontribusi nyata bagi masyarakat.( Ragil).