Kegembiraan 121 Anak Binaan LPKA Kelas I Blitar Terima SK Pengurangan Masa Pidana dari Wagub Jatim Emil Dardak
BLITAR KANALINDONESIA.COM – Hari Anak Nasional (HAN) 2025, menjadi hari yang membahagiakan bagi anak binaan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Blitar. Pasalnya Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Rabu (23/7/2025) menyerahkan Surat Keputusan (SK) Pengurangan Masa Pidana (PMP) secara simbolis kepada anak-anak yang tinggal di penjara di Blitar ini.
Penyerahan yang dilakukan bersama Bupati Blitar Riyanto dan Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Jawa Timur Kadiyono ini diharapkan memberikan kesempatan kedua bagi mereka untuk memperbaiki diri dan menata masa depan yang lebih baik
“Pengurangan masa pidana ini adalah bentuk penghargaan bagi anak-anak yang menunjukkan perubahan positif selama menjalani pembinaan Ini bukan akhir tetapi justru awal dari perjalanan menuju kehidupan yang lebih baik Kami ingin mereka pulang kemasyarakat dengan harapan dan semangat baru” ujarEmil
Saat ini dari data LPKA Kelas I Blitar sebanyak 121 anak binaan menerima pengurangan masa pidana dalam rangka HAN 2025 yang sebagian besar merupakan penerima PMP HAN I yaitu 86 anak mendapat pengurangan 1 bulan 17 anak selama 2 bulan 10 anak selama 3 bulan dan 1 anak selama 4 bulan
Sementara pada kategori PMP HAN II terdapat 1 anakyang memperoleh pengurangan 1 bulan 4 anak selama2 bulan 2 anak selama 3 bulan dan 1 anak selama 4 bulan
Adapun total penghuni LPKA Kelas I Blitar per 23 Juli 2025 tercatat sebanyak 202 anak terdiri dari 1 anak berstatus tahanan dan 201 anak sebagai anak binaan. Dari jumlah tersebut dua anak binaan yang memperoleh PMP HAN bahkan telah memenuhi syarat pembebasanSatu anak bebas melalui program Cuti Bersyarat CB pada 8 Juli 2025 dan satu anak lainnya melaluiPembebasan Bersyarat PB pada 14 Juli 2025
Jika dilihat dari latar belakang kasusnya mayoritas anakbinaan terlibat dalam pelanggaran Undang-UndangPerlindungan Anak sebanyak 129 anak Jenis pelanggaran lainnya meliputi pencurian 21 anakpelanggaran ketertiban umum 17 anak narkotika 7 anakperampokan 7 anak penganiayaan 5 anak kekerasanseksual 3 anak pembunuhan 8 anak serta masing-masing satu anak dalam kasus ITE senjata tajamkesusilaan kesehatan dan penggelapan
Data ini mencerminkan kompleksitas persoalan yang dihadapi anak-anak binaan Oleh karena itu proses pembinaan tidak hanya menekankan aspek hukumtetapi juga aspek edukatif psikososial dan spiritual
Dalam kesempatan tersebut Emil juga menyampaikanucapan Selamat Hari Anak Nasional 2025 kepadaseluruh anak-anak di Jawa Timur dan Indonesia Iamenegaskan bahwa semua anak termasuk merekayang sedang menjalani pembinaan adalah aset bangsayang harus terus didampingi agar tumbuh optimal
“Tahun ini tema HAN adalah Anak Hebat Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045 Ini pengingat bagi kitasemua bahwa tidak ada anak yang boleh ditinggalkanSemua berhak atas masa depan yang baik” tegas Emil
Pemerintah Provinsi Jawa Timur lanjut Emil terusmemperkuat kebijakan dan program perlindungan anakmelalui sinergi lintas sektor baik dengan instansi pusatlembaga pemasyarakatan dinas sosial hinggaorganisasi kemasyarakatan Pendekatan ini mencakuppemenuhan hak pendidikan kesehatan perlindungandari kekerasan serta pembinaan keagamaan dan keterampilan
Emil juga menyampaikan apresiasi kepada jajaranLPKA Kelas I Blitar atas dedikasi mereka dalammelakukan pembinaan anak-anak binaan denganpendekatan edukatif dan rehabilitatif
“Anak-anak ini bukanlah pelaku kriminal semata tetapiseringkali korban dari lingkungan minimnyapendampingan atau keterbatasan hidup Tugas kitaadalah mengembalikan harapan dan membukakan jalanbagi mereka untuk menatap masa depan” pungkas Emil. Nang














