Peduli Rakyat, Gerindra Jadi Partai Dengan Elektabilitas Tertinggi di Jatim
SURABAYA KANALINDONESIA.COM – Inilah hasil pantauan dari Lembaga The Republic Institute, yang melakukan survei terbaru terkait elektabilitas partai politik di Jawa Timur menjelang satu tahun pelantikan anggota DPR RI dan DPRD Provinsi, serta delapan bulan setelah selesainya Pilkada Serentak 2024. Gerindra jadi partai dengan elektabilitas tertinggi di Bumi Majapahit.
Dalam rilisnya, The Republic Institute menyampaikan bahwa Partai penguasa yaitu Partai Gerindra terpantau mendapat simpati masyarakat dan muncul sebagai partai dengan elektabilitas yang tinggi sebesar 17,7 %.
“Gerindra partai yang paling meroket di Jatim dan menjadi partai dengan elektabilitas tertinggi,” kata Peneliti Utama The Republic Institute Sufyanto saat paparan, Sabtu (26/7/2025).
Gerindra mengungguli PKB yang meraih angka 16,5%, dan PDIP 14,6%. Padahal, pada Pileg 2024 lalu, Gerindra berada di peringkat ke-3 di Jatim baik level DPR RI maupun DPRD provinsi.
Sejumlah variabel strategis menjadi pengaruh kenaikan elektabilitas Gerindra. sufianto mencontohkan salah satunya kinerja DPD Gerindra Jatim yang moncer dan aktif turun ke masyarakat.
“Kemudian banyak kader Gerindra yang berhasil memenangkan kontestasi Pilkada 2024 di sejumlah kabupaten/kota di Jawa Timur,” bebernya
Dijelaskan Sufianto Kinerja kader Gerindra di tingkatan Provinsi dan kabupaten ini terdongkrak juga dari efek elektoral dari Presiden Prabowo Subianto yang masih kuat terasa, terutama pasca pelantikannya dan gebrakan awal dalam.
“Pengaruh Pak Prabowo juga kuat, program-program pertahanan, pangan, dan bantuan sosial. Kinerja anggota legislatif Gerindra di tingkat DPR RI dan DPRD Jatim dinilai aktif dan responsif oleh konstituen,” tambahnya.
Berbeda dengan Gerindra, pesaingnya dalam Pemilu lalu yaitu PKB dan PDIP, The Republic Institute menemukan trend menurun. Kedua partai ini mengalami penurunan elektabilitas yang cukup signifikan.
“PKB, yang sebelumnya menjadi partai dominan di basis Nahdliyin Jawa Timur, mulai kehilangan daya tarik pasca kekalahan beberapa kadernya dalam Pilkada 2024 dan fragmentasi suara pesantren,” jelasnya.
Meski berbeda sedikit dengan Gerindra yaitu 16,5 %, PKB harus bisa berbenah untuk menghapus kekecewaan masyarakat atas kinerja para elitnya
“Elektabilitas PKB kini berada di angka 16,5 persen sedikit di bawah Gerindra. PDIP juga mengalami kemunduran elektoral ke angka 14,6 persen terutama akibat pengaruh politik nasional pasca Pemilu Presiden serta kekecewaan sebagian konstituen terhadap kinerja elite partai dan kegagalan memenangkan banyak kontestasi kepala daerah,” tambahnya.
Sementara di peringkat ke-4 ada Partai Golkar. Partai Golkar bertahan di angka 9,1% dan relatif stabil dengan kekuatan struktural partai serta tokoh-tokoh lokal yang masih berpengaruh di beberapa kabupaten/kota.
“PAN mencatat lonjakan elektabilitas signifikan, menempati posisi kelima dengan 7,6 persen naik dari posisi tengah ke papan atas,” jelasnya.
Selanjutnya berturut-turut ada Partai NasDem 7%, Demokrat 6,7%, dan PKS 5% masih menunjukkan eksistensi, namun belum mencatat lompatan elektoral signifikan. Partai PPP hanya meraih 3,5%, yang menunjukkan bahwa basis tradisional partai ini terus tergerus dan belum pulih dari kekalahan di berbagai daerah.
“Sementara itu, publik yang belum menentukan pilihan (TT/TJ) masih mencapai 10,2 persen menandakan adanya ruang kontestasi terbuka yang masih bisa dioptimalkan menjelang Pemilu 2029,” tandasnya.
Survei The Republic Institute dilakukan pada 14-20 Juli 2025. Jenis penelitian yang digunakan dalam riset ini adalah survei kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara tatap muka kepada responden yang dipilih secara acak dan proporsional.
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode Stratified Random Sampling, di mana pembagian sampel memperhatikan struktur populasi berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS). Setiap wilayah dapil DPR RI di Jawa Timur dijadikan strata yang kemudian diturunkan ke tingkat kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan, hingga ke level RT/RW untuk memastikan distribusi yang representatif.
Jumlah responden dalam survei ini sebanyak 2.200 orang/responden yang tersebar di seluruh 11 daerah pemilihan (dapil) DPR RI di Provinsi Jawa Timur. Dengan jumlah tersebut, survei ini memiliki margin of error sebesar ± 2,1% pada tingkat kepercayaan 95 persen. Nang














