Pesma Al Manar Jadi Pusat Kaderisasi Mahasiswa UMPO Lewat Baitul Arqom Gelombang 8

ARSO 05 Jul 2025
Pesma Al Manar Jadi Pusat Kaderisasi Mahasiswa UMPO Lewat Baitul Arqom Gelombang 8

PONOROGO, KANALINDONESIA.COM: Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO) melalui Bagian Pengkajian Pembinaan dan Pengembangan Dakwah Islam (BP3DI) kembali menyelenggarakan Baitul Arqom bagi para mahasiswanya.

Kegiatan yang telah memasuki Gelombang ke-8 ini berlangsung selama dua hari di lingkungan Pesantren Mahasiswa (Pesma) Al Manar.

Baitul Arqom merupakan salah satu instrumen kaderisasi Muhammadiyah yang dirancang untuk membentuk karakter kepemimpinan Islami berbasis nilai-nilai ideologis dan kepemimpinan.

Kegiatan dibuka dengan laporan pelaksanaan oleh Dinda, selaku Master of Training (MOT). Ia menjelaskan bahwa peserta Baitul Arqom kali ini berasal dari mahasiswa yang sedang terjadwal mukim di Pesma gelombang 8.

“Baitul Arqom merupakan salah satu bentuk perkaderan di Muhammadiyah. Kami berharap kegiatan ini terlaksana dengan baik dan bermanfaat” ujar Dinda dalam laporannya.

Sambutan dilanjutkan oleh Dr. Nurul Abidin, Lc., M.Ed., Kepala Divisi Pesma Al Manar. Ia mengajak peserta memahami akar historis penamaan Baitul Arqom, yang merujuk pada rumah sahabat Nabi, Al-Arqom bin Abil Arqom, sebagai tempat pertama Rasulullah SAW mendidik generasi awal Islam.

“Dari tempat sederhana itu, Rasulullah membentuk pemimpin-pemimpin perubahan. Bahkan seseorang seperti Jundub bin Junadah, yang sebelumnya dikenal sebagai perampok, setelah bergabung dalam proses kaderisasi Rasulullah, mampu memimpin perubahan satu desa menjadi masyarakat yang taat,” paparnya.

Ia menekankan bahwa Baitul Arqom hari ini merupakan perwujudan dari semangat transformasi yang sama dari kegelapan menuju cahaya, dari pasif menjadi kontributif.

Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Kepala Badan Pengkajian, Pembinaan, dan Pengembangan Dakwah Islam (BP3DI) UMPO, Dr. Sri Susanti, M.A. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya kesadaran kepemimpinan dalam diri setiap mahasiswa.

“Kullukum ra’in wa kullukum mas’ulun ‘an ra’iyyatihi” – setiap kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban,” kutipnya.

Ia mengibaratkan proses Baitul Arqom sebagai fase metamorfosis:

“Selama dua hari ini, kalian akan menjalani proses layaknya kepompong. Hari ini kalian hari ini diibaratkan seperti ulat, namun melalui proses pembinaan selama 2 hari ini, kalian akan tumbuh menjadi kupu-kupu yang indah: pemimpin yang amanah, jujur, dan berakhlak mulia,” tegasnya.

Dengan pembacaan basmalah bersama dipandu oleh Kepala BP3DI, kegiatan Baitul Arqom Gelombang 8 resmi dibuka. Rangkaian kegiatan selanjutnya mencakup penguatan ideologi, pembinaan spiritual, serta pelatihan kepemimpinan yang berorientasi pada nilai-nilai Islam dan Muhammadiyah.

Rihan Dwidarmawati