SURABAYA KANALINDONESIA.COM — Menyatukan langkah kerja Partai, DPD Partai Demokrat menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) di Surabaya. Tujuannya agar semua kader paham bagimana Partai bergerak mewujudkan kesejahteraan rakyat.

Acara ini dihadiri oleh Sekjen DPP Partai Demokrat Herman Khairon, Ketua DPD Demokrat Jatim Elistianto Dardak jajaran pengurus DPD, DPC, anggota legislatif, dan KSB dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur

Dalam sambutannya Herman Khaeron, menegaskan adanya tiga misi besar yang harus menjadi pegangan seluruh kader Demokrat di Jawa Timur.

Herman menyampaikan bahwa Rakerda ini bukan sekadar agenda rutin, melainkan momum penting untuk megonsolidasikan kekuatan dan menyamakan langkah enuju Pemilu 2029. Menurutnya, DPD Demokrat Jatim memegang peran strategis sebagai aah satu lumbung suara nasional yang pat menentukan peta politik partai di masa mendatang.

“Tiga misi besar ini harus dipegang teguh oleh seluruh kader. Pertama, kita berupaya mengembalikan kejayaan Demokrat seperti tahun 2009. Kalau pun tidak bisa sama persis, kita harus menetapkan target yag dihitung secara rasional sesuai realitas politik yang ada,” ungkap Herman.

Sebagaimana diketahui, pada Pemilu 2009 Partai Demokrat mencatat sejarah dengan meraih suara tertinggi secara nasional dan berhasil menempatkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali sebagai Presiden RI untuk periode kedua.

Sementara itu Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, menegaskan bahwa partai merupakan ruang konsolidasi yang strategis untuk mengarahkan gerak partai dalam .

Emil mengingatkan bahwa 2025 merupakan momentum awal pemerintahan, baik di tingkat nasional di bawah Presiden Prabowo Subianto maupun di tingkat provinsi di bawah kepemimpinan Gubernur Khofifah Indar Parawansa.

“Bersama pemerintah kita satukan langkah untuk mensejahterakan rakyat. Kenapa begitu? Kita fokus mensejahterakan rakyat bersama pemerintah,” ungkap Emil, Rabu (13/08/2025).

Menurut Wagub Jatim tersebut, keberadaan Partai Demokrat di dalam pemerintahan, baik di pusat maupun di daerah, adalah kesempatan berharga untuk menunjukkan peran nyata partai dalam membela kepentingan rakyat. Ia menyebut keterlibatan Demokrat dalam pemerintahan harus menjadi “etalase” yang menggambarkan komitmen dan kapasitas kader dalam mengadvokasi kebijakan publik.

“Ini harus dijalankan sebagai etalase. Demokrat diberi kesempatan di pemerintahan, maka partai harus berada di garda terdepan membela rakyat, salah satunya dengan cara mengadvokasi bersama pemerintah,” tegasnya.

Emil juga menegaskan komitmen Demokrat untuk mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto di tingkat nasional dan pemerintahan Gubernur Khofifah Indar Parawansa di tingkat provinsi. Dukungan ini, menurutnya, harus diiringi dengan langkah konkret dalam merumuskan proyeksi kerja partai yang fokus pada pengakomodasian kepentingan rakyat.

“Kita mendukung pemerintahan Prabowo di pusat, dan di daerah mendukung Bu Khofifah. Tapi dukungan ini harus diiringi dengan perumusan proyeksi kerja yang jelas dalam mengakomodir kepentingan rakyat,” jelas Emil.

Rakerda, lanjut Emil, menjadi momen yang tepat untuk merancang strategi partai menghadapi dinamika politik, sekaligus memperkuat jaringan kerja di semua tingkatan. Ia mendorong seluruh kader untuk tidak hanya menunggu arahan dari pusat, tetapi aktif memunculkan ide dan program yang dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

“Sekaranglah waktunya kita rumuskan proyeksi kerja seperti apa yang mampu mengakomodir kepentingan rakyat. Kader Demokrat di semua level harus peka, responsif, dan bergerak cepat,” pungkas Emil. Nang