Lautan Manusia Warnai Keseruan Festival Grebek Tahu di Jombang

ARSO 19 Sep 2025 KANAL JOMBANG
Lautan Manusia Warnai Keseruan Festival Grebek Tahu di Jombang

Suasana pagelaran festival gerebek tahu di Jombang. Foto: Faiz.

JOMBANG, KANALINDONESIA.COM: Ribuan warga tumpah ruah di Lapangan Dusun Semanding, Desa Sumbermulyo, Jogoroto, Jombang, Jumat (19/09/2025) siang. Mereka datang untuk berebut tahu dalam Festival Grebek Tahu, tradisi tahunan yang sudah empat tahun terakhir menjadi ikon “Kampung Tahu” Sumbermulyo.

Sejak pukul dua siang, arak-arakan 38 gunungan tahu dan hasil bumi diangkut dengan mobil pikap dari kantor desa menuju lapangan sejauh satu kilometer. Warga berjejer di tepi jalan, menanti iring-iringan gunungan melintas. Begitu tiba di lapangan, mata pengunjung langsung tertuju pada gunungan utama setinggi lima meter yang sudah menanti di tenda utama.

Gunungan raksasa itu berisi aneka olahan tahu. Mulai tahu putih mentah, tahu susu, tahu pong, hingga tahu goreng yang bercampur dengan sayur mayur hasil bumi. Semua disusun rapi, menunggu detik-detik perebutan.

Sekitar pukul empat sore, barikade dibuka. Dari atas panggung, panitia melempar tahu dari gunungan kecil ke arah penonton. Sorak-sorai pecah. Tak lama kemudian, ribuan warga menyerbu gunungan utama. Dorong-mendorong pun tak terhindarkan.

“Seru sekali. Ini dapat tahu putih dan tahu goreng, lumayan banyak. Nanti dimasak untuk keluarga dan dibagi ke tetangga,” ujar Uswatun Hasanah (40), warga Sumbermulyo, sambil menunjukkan kantong plastik berisi hasil rebutannya.

Hal senada diungkapkan Dwi Sri Lestari (38), warga Dusun Semanding, yang mengaku tak pernah absen mengikuti festival ini.

“Sudah empat tahun ikut grebek tahu. Meriah sekali, selalu ditunggu,” katanya.

Menurut Sofyan, Koordinator Festival Grebek Tahu, acara ini digelar Jam’iyyah Mahabbatur Rosul (JMR) untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Sebanyak 39 gunungan tahu yang diarak merupakan hasil produksi ratusan perajin tahu di Desa Sumbermulyo.

“Setiap pabrik tahu menyumbang satu gunungan. Kalau pabrik kecil, mereka patungan. Jadi ini sekaligus bentuk sodaqoh tahunan,” ujar Sofyan, yang juga menjabat Sekretaris Umum JMR.

Selain grebek gunungan tahu, acara ini juga dirangkai dengan kegiatan sosial, seperti santunan dan khitanan massal yang tahun ini diikuti 205 anak.

“Intinya untuk memakmurkan rakyat, bukan sekadar berebut tahu,” kata Sofyan.

Perlu diketahui juga bahwa festival Grebek Tahu ini telah menjelma menjadi pesta rakyat Sumbermulyo. Bukan hanya ajang berebut tahu, melainkan juga simbol gotong-royong para perajin tahu dan wujud syukur masyarakat setempat. (Fa’iz)