Pasar Murah ke-99 Diadakan di Jombang, Khofifah: Bukti Komitmen Pemprov Jatim dalam Menjaga Keterjangkauan dan Stabilitas Harga

JOMBANG, KANALINDONESIA.COM: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terus mengadakan pasar murah di berbagai lokasi, dan kali ini giliran ke-99 untuk tahun 2025 diselenggarakan di Balai Desa Balong Besuk, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, pada Senin (22/9).
Gubernur Khofifah menjelaskan bahwa pasar murah adalah bentuk nyata dari usaha Pemprov Jatim dalam menjaga kestabilan harga dan mengurangi beban masyarakat.
“Kami terus bergerak setiap hari, kemarin berada di Pacet Mojokerto, hari ini di Jombang, dan kami berupaya menjangkau masyarakat sedekat mungkin agar harga sembako dapat terjangkau oleh semua,” katanya.
“Pasar murah ini merupakan bagian dari upaya Pemprov Jatim untuk mempertahankan aksesibilitas dan keseimbangan harga kebutuhan pokok, serta melindungi daya beli masyarakat. Kami ingin memastikan setiap individu, terutama yang berpendapatan rendah, tetap dapat memperoleh bahan pangan dengan harga yang wajar,” tambahnya.
Dalam pasar murah kali ini, beragam komoditas dijual dengan harga lebih rendah dibandingkan harga pasar maupun HET/HAP. Contohnya, beras premium dijual seharga Rp14. 000/kg atau Rp70. 000/sak, lebih murah dibandingkan harga pasar Rp15. 000/kg atau HET Rp14. 900/kg, dengan total stok 500 kg (100 sak). Selain itu, beras SPHP tersedia hingga 10 ton dengan harga Rp11. 000/kg atau Rp55. 000/sak, jauh lebih rendah dari harga pasar Rp13. 666/kg atau HET Rp13. 500/kg.
Untuk komoditas lainnya, gula pasir ditawarkan seharga Rp14. 000/kg (stok 150 kg), lebih rendah dibandingkan harga pasar Rp15. 000/kg dan HAP Rp17. 500/kg. Minyakita dijual Rp13. 000/liter (stok 200 liter), juga lebih murah dibandingkan harga pasar Rp16. 000/liter atau HET Rp15. 700/liter.
Sementara itu, telur ayam ras dijual seharga Rp22. 000/pack, jauh lebih rendah dari harga pasar Rp27. 000/kg atau HAP Rp30. 000/kg, dengan ketersediaan 100 kg. Daging ayam ras juga tersedia seharga Rp33. 000/pack, lebih terjangkau dibandingkan harga pasar Rp37. 333/kg atau HAP Rp40. 000/kg, dengan sejumlah 50 kg.
Untuk bumbu dapur, bawang merah dijual Rp7.000/250 gram atau Rp28. 000/kg (stok 10 kg), lebih rendah dari harga pasar Rp29. 333/kg atau HAP Rp41. 500/kg. Bawang putih dijual Rp6.000/250 gram atau Rp24. 000/kg (stok 10 kg), di bawah harga pasar Rp28. 000/kg atau HAP Rp38. 000/kg.
Tepung terigu juga tersedia seharga Rp10. 000/kg (stok 48 kg), lebih ekonomis daripada harga pasar Rp10. 666/kg. Dengan beragam pilihan ini, masyarakat dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga dengan harga yang jauh lebih ringan.
Menurut Khofifah, kehadiran pasar murah di sejumlah daerah menunjukkan komitmen pemerintah untuk hadir di tengah masyarakat, sambil memastikan harga bahan pokok tetap terjangkau meskipun dalam kondisi ekonomi yang tidak stabil. Ia menambahkan bahwa inisiatif ini dilakukan secara bergiliran dari satu lokasi ke lokasi lain agar pasar murah dapat dirasakan secara merata.
“Kami terus berpindah dari satu wilayah ke wilayah lainnya agar manfaat pasar murah dirasakan secara merata. Semoga ini menjadi solusi untuk meredam fluktuasi harga sembari meringankan beban pengeluaran rumah tangga,” jelasnya.
Selain memberi bantuan kepada masyarakat, penyelenggaraan pasar murah ini juga diharapkan dapat menjadi salah satu alat untuk mengendalikan inflasi daerah. Dengan memastikan ketersediaan barang dan harga yang terjangkau, stabilitas ekonomi Jawa Timur dapat tetap terjaga dan turut mendukung pengendalian inflasi nasional.
Ketahanan pangan serta kestabilan harga merupakan hal yang fundamental. Dengan demikian, inisiatif pasar murah ini bukan hanya sekadar aktivitas biasa, tetapi juga merupakan tekad berkelanjutan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk memastikan kesejahteraan masyarakat tetap terpelihara, ujarnya.
Tidak hanya menawarkan harga yang terjangkau, setiap pasar murah juga berfungsi untuk mendorong produk usaha mikro, kecil, dan menengah lokal. Upaya ini memperkuat ekonomi lokal sekaligus memperkenalkan inovasi dari para pelaku UMKM kepada masyarakat.
“Di semua lokasi, kami menggabungkan kegiatan pasar murah dengan produk-produk UMKM lokal. Sebagai contoh, saya baru saja memesan mainan tradisional ‘otok-otok’ yang terbuat dari bambu sebanyak 200 buah, yang akan ditampilkan saat acara pembukaan Musda Dekopinwil Jawa Timur,” jelasnya.
Warga pun menyatakan rasa terima kasih. Salah satu penduduk, Ponirah (68) dari Dusun Balong Biru, mengungkapkan kebahagiaannya dan semangatnya terhadap pelaksanaan pasar murah. Dia pun memanfaatkan kesempatan untuk membeli beberapa kebutuhan pokok.
“Alhamdulillah, saya sangat senang karena harganya lebih rendah. Saya membeli beras, minyak, telur, dan gula. Terima kasih kepada Ibu Khofifah, semoga selalu dalam keadaan sehat dan terus sukses memimpin Jawa Timur,” ungkapnya.
Demikian juga dengan Yuni (52) yang berharap agar pasar murah ini diadakan secara berkala. Menurutnya, harga yang lebih rendah membuat kebutuhan kami lebih terjangkau, sehingga bisa menghemat untuk keperluan lainnya.
“Semoga pasar murah ini dapat terus dilaksanakan, karena sangat bermanfaat bagi masyarakat,” tutupnya.