SURABAYA, KANALINDONESIA.COM: Warga mengeluhkan lambanya pengerjaan proyek pembangunan saluran U-Ditch di RT 4 RW 5 yang dikerjakan kontraktor CV Brilian Nusantara. Meski pengerjaan sudah berjalan lama, proyek ini belum rampung dan pengerjaanya terkesan ala kadarnya.

Dengan kontrak bernomor 00.3/236/436.9.20.3/2025, dengan nilai Rp2787,7 juta dari APBD 2025 proyek ini semestinya jadi etalase transparansi dan kualitas pembangunan kota.

Kecamatan Sawahan kembali menjadi sorotan publik. Polemik muncul setelah Faisal, perwakilan dari pihak kecamatan, menyampaikan imbauan agar persoalan terkait proyek tidak disebarluaskan ke media. Saat pertemuan dengan warga, Senin (22/9/2025).

Menurut Faisal, apabila muncul permasalahan, informasi sebaiknya cukup disampaikan melalui Ketua RT setempat sebagai perpanjangan tangan wali kota. Ia menilai langkah itu penting untuk menjaga agar tidak timbul persepsi negatif di luar lingkungan warga.

Namun, pernyataan tersebut mendapat tanggapan dari kalangan media. Sahlan, salah seorang jurnalis yang kerap meliput proyek di kawasan tersebut, menegaskan bahwa pemberitaan di media merupakan bentuk kontrol sosial yang tidak bisa diabaikan.

“Berita yang kami buat bersama teman-teman media adalah cerminan keluhan dan kondisi yang terjadi di lapangan. Siapapun tidak bisa membendungnya, apalagi ini menyangkut kepentingan banyak warga di kampung kami,” ujar Sahlan.

Ia menambahkan, pekerjaan proyek seharusnya dilakukan secara profesional sehingga tidak memunculkan keresahan warga.

“Sederhana, kerjakan apa yang seharusnya dikerjakan dengan baik. Tentu pekerjaan yang baik akan membuat warga tidak bergejolak dan meminimalkan protes,” tegasnya.

Situasi ini memperlihatkan adanya ketegangan antara keinginan pemerintah kecamatan untuk mengendalikan arus informasi secara internal dengan peran media sebagai pengawas publik. Proyek yang tengah berjalan di Sawahan pun kini tidak hanya menjadi perhatian warga, tetapi juga menjadi bahan perdebatan mengenai keterbukaan informasi.(WAN)