SIDOARJO,KANALINDONESIA.COM : Siang itu di Desa Kedung Sukodani, Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, mendadak berubah, tangis haru muncul dari wajah Sugiono, Keluarga Penerima Manfaat (KPM) renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) tahun 2025.

Klasifikasi RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) umumnya didasarkan pada dua aspek utama: kualitas fisik (kondisi atap, dinding, dan lantai) dan kualitas fasilitas (pencahayaan, penghawaan, sirkulasi udara, akses sanitasi, dan ketersediaan air bersih). Penilaian juga mencakup luas lantai per kapita, jenis bahan bangunan, dan kondisi konstruksi yang dapat membahayakan penghuni.

Kalau biasanya, progam RTLH Pemkab Sidoarjo di cover melalui BAZNAS, dengan nominal 20 juta per rumah, namun kali ini, Wabup Sidoarjo merenovasi RTLH itu dari uang pribadinya. Ia mengatakan kalau tahun ini, di Kecamatan Balongbendo ada tiga desa yang mendapat bantuan darinya.

“Alhamdulillah rumah pak Sugiono sudah bagus dindingnya tidak lagi bambu, sanitasinya juga sudah layak,” kata Wabup, saat berkunjung di Desa Kedung Sukodani. Minggu (28/09/2025).

Ia menambahkan,” untuk tahun ini saya membantu tiga warga di Kecamatan Balongbendo, ada di Desa Jabaran, Desa Kedung Sukodani dan Desa Bakung Pringgodani, semua pakai uang pribadi saya, bukan uang APBD atau dana BAZNAS,” tandas Wabup.

Saat dikunjungi orang nomor dua di Sidoarjo, Sugiono pemilik rumah asal Desa Kedung Sukodani, tidak dapat berkata apa-apa, Sugiono hanya tertunduk diam, dan berlinang airmata.

Terlontar ucapan terimakasih dari putra sulung Sugiono,” terimakasih Bu Wabup kami tidak bisa membalas kebaikan panjenengan dengan apa-apa, kami hanya bisa berdo’a semoga ibu dan keluarga diberikan kesehatan, kekuatan, panjang umur, di mudahkan segala urusannya, sukses selalu,” pungkas putra Sulung, Sugiono di hadapan Wabup dan warga sekitar yang menyaksikan kunjungan Wabup.

Reporter : Irwan kanalindonesia.com

Editor : Irwan