Di Bawah Guyuran Hujan: Mendikdasmen Saksikan Masa Depan Pendidikan dan Seni Genz di SMAN 1 Ponorogo
PONOROGO, KANALINDONESIA.COM: Suasana Sabtu sore (25/10/2025) di SMAN 1 Ponorogo terasa istimewa sekaligus menantang. Di bawah guyuran hujan deras yang mulai membasahi Jalan Budi Utomo, sekolah yang dikenal akrab sebagai SMAZA PO ini kedatangan orang nomor satu di dunia pendidikan, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI, Abdul Mu’ti, yang hadir untuk meninjau proyek revitalisasi besar.
Meskipun cuaca tidak bersahabat, Mendikdasmen bersama rombongan tetap fokus mengecek langsung progres dari tiga paket bantuan rehabilitasi vital yang digelontorkan pemerintah melalui program peningkatan mutu pendidikan nasional.
Proyek ini mencakup perbaikan dasar, namun berdampak besar pada kualitas pembelajaran: pembangunan dua unit toilet yang layak, pendirian ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang representatif, serta rehabilitasi total empat ruang kelas.
Mendikdasmen Mu’ti menjelaskan bahwa proyek di SMAN 1 Ponorogo ini merupakan bagian dari upaya masif Kemendikdasmen untuk merevitalisasi ribuan sekolah di seluruh Indonesia dengan alokasi anggaran triliunan rupiah.
“Ini adalah bagian integral dari komitmen Bapak Presiden untuk secara fundamental meningkatkan mutu pendidikan kita, diawali dengan perbaikan sarana dan prasarana yang mendukung pembelajaran,” jelas Mu’ti.
Di tengah kelembaban udara akibat hujan, Mendikdasmen mengaku puas dengan progres di lapangan. Setelah berdiskusi intensif dengan kepala sekolah dan tim fasilitator proyek, ia melihat adanya akselerasi yang positif.
“Saya ikuti progresnya sudah sesuai dengan linimasa yang ditetapkan. Bahkan, saya optimis, setelah berdiskusi tadi, pembangunan bisa diselesaikan lebih cepat dari jadwal. Mudah-mudahan paling lambat pada pertengahan Desember, semua sudah rampung,” ungkapnya.
Target penyelesaian pada pertengahan Desember ini menandakan bahwa proyek yang menggunakan standar desain baru dari kementerian ini akan siap digunakan sepenuhnya pada awal semester genap tahun ajaran 2025/2026.

Momen paling menghangatkan, yang seolah mengusir dinginnya cuaca, terjadi saat Mu’ti menyempatkan diri singgah di sebuah ruangan.
Di sana, sekelompok siswa-siswi SMAZA PO sedang giat berlatih kesenian karawitan (gamelan). Suara gong dan kendang yang syahdu mengalir kontras dengan deru hujan dan hiruk pikuk proyek pembangunan di luar.
Mendikdasmen Mu’ti tampak terkesan dan memberikan semangat kepada para generasi Z yang memilih bergelut dengan instrumen tradisional. Ia melihat ini sebagai sebuah harapan di tengah “gerusan budaya Barat dan dominasi gawai (gadget)” yang masif.
“Ini adalah apresiasi besar bagi kita. Melihat anak-anak kita, generasi Genz, masih menyukai dan peduli dengan kesenian tradisional. Inilah jembatan budaya yang harus kita pertahankan sebagai identitas bangsa,” pungkasnya.
Didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Jatim Aries Agung Paewai; anggota DPRD Provinsi Jatim Suli Daim, dan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, kunjungan Mendikdasmen ke SMAN 1 Ponorogo sore itu, meski diguyur hujan, tidak hanya meninggalkan legacy perbaikan fisik, tetapi juga pesan moral tentang pentingnya menjaga warisan budaya di era modern. (Ars)








