Dokter NU Hadirkan Kedokteran Presisi

JAKARTA, KANALINDONESIA.COM : Dunia kedokteran Indonesia sedang memasuki era baru di mana layanan kesehatan tidak lagi bersifat umum, tetapi sangat personal dan tepat sasaran. Dalam NU Medical Summit 2025, Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU) menegaskan komitmennya untuk mendukung kehadiran kedokteran presisi sebagai bentuk layanan kesehatan yang lebih efektif, efisien, dan berkeadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Hal ini diungkap hari ini pada rilis hasil Nahdlatul Ulama Medical Summit 2025 yang diselenggarakan pada tanggal 27-28 September 2025 di Cibubur, terangkai dengan Rakernas PDNU.
“Kedokteran presisi bukan sekadar tren, melainkan sebuah revolusi dalam cara kita memahami dan menangani penyakit. Pendekatan ini memungkinkan kita memberikan terapi yang tepat untuk pasien yang tepat, pada waktu yang tepat,” jelas Ketua Umum PP PDNU DR. dr. Muhammad S. Niam, M.Kes.
Apa Itu Kedokteran Presisi? Berkaca pada pemaparan Kepala Balai Besar Biomedis dan Genomika Kesehatan Kemenkes RI, Indri Rooslamiati, kedokteran presisi adalah pendekatan yang mempertimbangkan variabilitas genetik, lebih tepat sasaran dan efisien. lingkungan, dan gaya hidup setiap individu.
Melalui analisis genomik, dokter dapat memprediksi kerentanan seseorang terhadap penyakit tertentu. menentukan obat dan dosis yang paling efektif berdasarkan profil genetik pasien, dan melakukan pencegahan yang lebih terarah dan personal.
PDNU memahami bahwa teknologi canggih harus dapat diakses dan bermanfaat bagi seluas-luasnya masyarakat. Beberapa penerapan nyata yang sedang dikembangkan termasuk skrining kehamilan berisiko tinggi melalui NIPT (Non-Invasive Prenatal Testing), panduan pemilihan obat yang tepat untuk kondisi seperti khusus jantung, kanker, dan kesehatan jiwa, serta kebijakan kesehatan publik yang lebih tepat sasaran dan efisien.
“Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa kemajuan iptek kedokteran ini benar-benar dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, khususnya di daerah-daerah yang selama ini memiliki akses terbatas terhadap layanan kesehatan berkualitas,”imbuh dr. Niam.
Dalam implementasinya, dokter NU dipersiapkan untuk menjadi ujung tombak dalam menghadirkan kedokteran presisi yang berlandaskan nilai-nilai Aswaja. Peran mereka meliputi: 1. sebagai fasilitator literasi genomik: membantu masyarakat memahami manfaat dan batasan pemeriksaan genetik 2. Sebagai penasihat genetik (genetic counsellor): Memberikan panduan dan dukungan kepada pasien dan keluarga 3. Sebagai jembatan antara teknologi dan nilai-nilai keagamaan: memastikan penerapan kedokteran presisi selaras dengan prinsip kemaslahatan umat.
Dengan mengintegrasikan kedokteran presisi dalam layanan kesehatan, PDNU tidak hanya mengejar kemajuan teknologi semata, tetapi lebih penting lagi, mewujudkan layanan kesehatan yang lebih manusiawi, adil, dan bermartabat untuk kemaslahatan umat dan bangsa Indonesia.
“Sebagai organisasi profesi yang menghimpun dokter-dokter Nahdlatul Ulama dan merawat umat, PDNU berperan sebagai motor yang menghubungkan ilmu kedokteran modern dengan kearifan lokal dan nilai-nilai Aswaja. PDNU berkomitmen untuk memberikan solusi kesehatan yang membumi bagi umat dan bangsa,”pungkas Sekretaris Umum PP PDNU, dr. Dripa Sjabana, M.Kes. @wn