Korosi Akibat Banjir Rob Kronis di Pemalang, Warga Ulujami Rugi Belasan Juta Rupiah karena Motor Rusak Permanen

Korosi Akibat Banjir Rob Kronis di Pemalang, Warga Ulujami Rugi Belasan Juta Rupiah karena Motor Rusak Permanen

PEMALANG, KANALINDONESIA.COM: Bencana banjir air pasang laut (rob) yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Ulujami, Pemalang, dilaporkan semakin parah dalam lima tahun terakhir. Selain merusak fasilitas umum, infrastruktur, dan lahan pertanian, banjir rob kini menyebabkan kerugian signifikan bagi warga akibat kerusakan permanen pada sepeda motor yang terendam air laut berkadar garam tinggi.

Di dua desa yang paling terdampak, Kertosari dan Blendung, sejumlah kendaraan bermotor terlihat tergeletak dengan kerangka yang sudah berkarat. Korosi parah akibat air laut membuat mesin dan sasis kendaraan tidak dapat digunakan lagi.

Ningsih, seorang warga Desa Blendung, mengungkapkan kerugian yang ia derita akibat kondisi ini.

“Sejak tahun 2022 saya sudah ganti sepeda motor 3 kali karena karatan,” ujar Ningsih, seorang guru sekolah dasar setempat, pada Sabtu (25/10/2025).

Ia menjelaskan bahwa meski motornya sering dicuci hingga bersih, air asin laut secara perlahan merusak material logam kendaraan. “Air asin membuat sasis atau kerangka motor berkarat, bahkan akhirnya patah,” tambahnya.

Selain kerusakan properti dan kendaraan, Kepala Desa Kertosari, Suriyanto, mengeluhkan dampak parah banjir rob terhadap sektor pertanian.

“Kami mengalami permasalahan di mana banjir rob sampai ke permukiman dan yang paling parah adalah Desa Blendung, karena hampir semua permukiman tergenang air rob,” keluh Suriyanto.

Ia menambahkan, di Desa Kertosari, dampak banjir rob telah melenyapkan sebagian besar lahan produktif. “Untuk lahan pertanian hampir semua, khususnya yang di Kertosari itu hanya 20 persen yang masih bisa kita tanami. Kebun melati hampir semua tidak bisa kita tanami karena terkena air semua,” tegasnya.

Terkait kondisi ini, Pemerintah Pusat berencana membangun Tembok Laut Raksasa (Giant Sea Wall) di sepanjang pantai utara Jawa. Proyek ini masuk dalam program strategis nasional dan dinilai sangat diperlukan untuk mencegah penurunan permukaan tanah dan mengatasi masalah banjir rob kronis di wilayah pesisir. (Ragil)