Peringati Hari Kesaktian Pancasila, Gubernur Khofifah : Jadi Momentum Perekat Persatuan dan Kesatuan Bangsa

SURABAYA, KANALINDONESIA.COM: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa Peringatan Hari Kesaktian Pancasila setiap 1 Oktober dimaknai sebagai momentum penting untuk memperkuat sekaligus memperekat persatuan dan kesatuan bangsa.
“Hari Kesaktian Pancasila harus menjadi refleksi kita bersama bahwa mempertahankan Pancasila adalah tugas lintas generasi. Pancasila adalah fondasi sekaligus perekat bangsa yang wajib dijaga dengan sepenuh hati,” ujar Khofifah usai memimpin upacara Hari Kesaktian Pamcasila di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (1/10).
Sejalan dengan tema nasional “Pancasila Perekat Bangsa Menuju Indonesia Raya”, Gubernur Khofifah menyebut nilai-nilai Pancasila terbukti mampu merangkul keberagaman suku, agama, ras, dan antar golongan. Bahkan, di kancah internasional, Indonesia menjadikan Pancasila sebagai landasan untuk ikut menjaga perdamaian dunia.
“Pancasila mampu menyatukan segala perbedaan. Dengan semangat ini, mari kita rawat persaudaraan kebangsaan dan memperkuat cinta tanah air,” tegasnya.
Gubernur perempuan pertama di Jatim itu menekankan pentingnya menghidupkan nilai gotong royong, mengutamakan kepentingan bersama, serta mengamalkan sikap kemanusiaan dalam kehidupan sehari-hari.
Ia mengingatkan bahwa Hari Kesaktian Pancasila juga merupakan bentuk penghormatan atas kegigihan bangsa dalam mempertahankan ideologi negara dari ancaman penggantian, khususnya pada peristiwa G30S/PKI.
“Momentum ini harus menjadi pelecut semangat masyarakat Jawa Timur untuk terus menebar kebaikan, memperkokoh persatuan, dan menjaga nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman hidup berbangsa dan bernegara,” pesan Khofifah.
Gubernur Khofifah mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan Hari Kesaktian Pancasila sebagai energi baru dalam menjaga harmoni di tengah keberagaman.
“Selamat Hari Kesaktian Pancasila, saatnya kita menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta menebar kedamaian diantara seluruh masyarakat dunia. Menjaga Pancasila bukan hanya tanggung jawab generasi terdahulu, melainkan juga kewajiban generasi hari ini dan masa depan,” pungkasnya. (*)