Pringatan Dini BMKG Cuaca 18-20 Oktober 2025: Hujan Lebat hingga Angin Kencang Intai Sejumlah Wilayah
JAKARTA, KANALINDONESIA.COM: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis pembaruan Peringatan Dini Cuaca untuk tiga hari ke depan, berlaku mulai Sabtu (18/10) hingga Senin (20/10/ 2025). Peringatan ini dikeluarkan mengingat kondisi atmosfer yang labil pada masa transisi atau peralihan musim yang berpotensi memicu peningkatan intensitas hujan dan cuaca ekstrem di berbagai wilayah Indonesia.
Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti **banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.
Potensi Cuaca Ekstrem (18 – 20 Oktober 2025):
Berdasarkan analisis dinamika atmosfer, BMKG memprakirakan beberapa wilayah perlu mewaspadai potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.
Hari Sabtu, 18 Oktober 2025
Wilayah yang diprediksi berpotensi mengalami Hujan Sedang hingga Lebat meliputi:
Sumatera: Aceh, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, dan Lampung.
Jawa: Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta.
Nusa Tenggara: Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Indonesia Timur: Maluku, dan Papua.
Peringatan Tambahan:Wilayah Sumatera Utara dan Nusa Tenggara Timur (NTT) secara khusus diimbau waspada terhadap potensi Angin Kencang.
Hari Minggu, 19 Oktober 2025
Potensi Hujan Sedang hingga Lebat masih berlanjut di:
Sumatera:Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, dan Lampung.
Jawa & Bali: Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali.
Hari Senin, 20 Oktober 2025
Meskipun informasi cuaca spesifik tanggal 20 Oktober 2025 masih terus di-update oleh BMKG, tren potensi hujan sedang hingga lebat diperkirakan masih terjadi di sebagian besar wilayah yang disebutkan di atas, terutama di wilayah yang sedang memasuki awal musim penghujan.
Faktor Pemicu Cuaca Ekstrem
Peningkatan intensitas hujan ini dipengaruhi oleh kombinasi beberapa faktor, di antaranya:
Pergerakan Semu Matahari: Posisi matahari yang berada di sekitar ekuator dan bergerak ke arah selatan meningkatkan pemanasan lokal dan pembentukan awan hujan.
Sirkulasi Siklonik: Pembentukan sirkulasi siklonik di sekitar Barat Sumatera dan Laut Natuna turut membentuk daerah konvergensi dan konfluensi, yang meningkatkan suplai uap air.
Peringatan Gelombang Tinggi
Selain cuaca darat, BMKG juga mengeluarkan peringatan dini maritim, mengimbau masyarakat di pesisir dan pengguna transportasi laut untuk mewaspadai potensi **gelombang tinggi** yang dapat mencapai 2,5 meter atau lebih di beberapa perairan, terutama di sekitar perairan selatan Jawa, NTT, dan wilayah Indonesia Timur.
BMKG mengimbau masyarakat untuk terus memantau informasi cuaca terkini melalui saluran resmi BMKG (aplikasi infoBMKG, laman resmi, atau media sosial) dan tidak mudah terpengaruh oleh isu atau informasi yang tidak jelas sumbernya.





















