Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Dorong Ketahanan Pangan dan Generasi Sehat di Malang

FREDY 27 Okt 2025
Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Dorong Ketahanan Pangan dan Generasi Sehat di Malang

MALANG, KANALINDONESIA.COM – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali disosialisasikan kepada masyarakat untuk memperluas peguatan gizi. DPR RI bersama mitra kerja Badan Gizi Nasional (BGN), mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pola makan hidup sehat dan sinergi lintas sektor untuk membangun generasi Indonesia yang sehat dan berdaya saing global.

Kegiatan sosialisasi program MBG kali ini berlangsung di Hotel Trio Indah 2, Malang pada Jumat, (24/10). Gizi seimbang dan tepat merupakan kunci mendasar dalam sebagai langkah utama untuk mencetak generasi unggul yang akan menjawab tantangan dimasa depan.

Dalam kesempatan tersebut, Tenaga Ahli DPR RI, Ahan Syahrul Arifin yang mewakili Wakil Ketua Komisi IX DPR RI M. Yahya Zaini , menjelaskan bahwa pembentukan Badan Gizi Nasional merupakan langkah konkret pemerintah dalam memperkuat kebijakan gizi nasional.

“Masalah gizi seperti stunting, obesitas, dan anemia masih menjadi tantangan besar bangsa ini. Melalui BGN, pemerintah ingin memastikan koordinasi lintas sektor berjalan efektif agar upaya perbaikan gizi nasional dapat terukur dan berkelanjutan,” ujar Ahan.

Ia menambahkan, BGN akan menjadi pusat koordinasi antar kementerian dan lembaga untuk memastikan setiap program terkait pangan dan gizi benar-benar memberikan dampak nyata bagi masyarakat.

Sementara itu, Ade Tias Maulana, selaku Tenaga Ahli BGN, menegaskan bahwa program MBG bukan sekadar penyediaan makanan gratis, tetapi juga bagian dari strategi besar menuju Generasi Emas 2045.

“BGN berfungsi sebagai tulang punggung dalam mewujudkan generasi emas. Prinsip pelaksanaan MBG mengacu pada empat standar penting: kecukupan kalori, komposisi gizi, higienitas, dan keamanan pangan,” jelasnya.

Ia juga menyoroti potensi ekonomi dari program ini karena membuka peluang kerja baru bagi pelaku UMKM, petani lokal, dan sektor kuliner di daerah.

Dari sisi akademisi, Yulianto Dwi Saputro dari Universitas Insan Budi Utomo mengingatkan bahwa pemenuhan gizi bukan hanya isu kesehatan, tapi juga investasi jangka panjang untuk kualitas sumber daya manusia Indonesia.

“Anak-anak yang kekurangan gizi berisiko mengalami gangguan tumbuh kembang dan penurunan kemampuan belajar. MBG hadir untuk memastikan generasi muda kita tumbuh sehat, cerdas, dan produktif,” tuturnya.

Menurutnya, program MBG juga mendorong peningkatan partisipasi sekolah, edukasi pola makan sehat, serta keterlibatan ekonomi lokal melalui kemitraan dengan UMKM.
Kegiatan sosialisasi di Malang ini menjadi momentum penting untuk memperkuat komitmen bersama dalam menurunkan angka kekurangan gizi dan memperkuat ketahanan pangan nasional.

Melalui kolaborasi pemerintah, akademisi, dan masyarakat, diharapkan program Makan Bergizi Gratis dapat menjadi pondasi kuat bagi lahirnya generasi Indonesia yang unggul dan berdaya saing.