Tingkatkan Kemandirian Ekonomi Warga Tunagrahita, Tim PKM UMPO Hadirkan Teknologi Modern untuk UMKM Batik Ciprat di Karangpatihan

Tingkatkan Kemandirian Ekonomi Warga Tunagrahita, Tim PKM UMPO Hadirkan Teknologi Modern untuk UMKM Batik Ciprat di Karangpatihan

PONOROGO, KANALINDONESIA.COM: Tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dari Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO) berhasil membawa angin segar bagi kemandirian ekonomi komunitas warga tunagrahita di Desa Karangpatihan, Kecamatan Balong.

Melalui program “Pengembangan Kemandirian Komunitas Warga Tunagrahita Berbasis UMKM Batik Ciprat di Rumah Harapan,” tim yang diketuai oleh Adib Khusnul Rois, M.E., ini tidak hanya memberikan pelatihan, tetapi juga menghadirkan inovasi teknologi untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas batik ciprat yang menjadi andalan warga.

Program yang didanai oleh Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi ini berfokus pada pemberdayaan warga tunagrahita yang telah menekuni kerajinan batik ciprat selama kurang lebih tujuh tahun di Rumah Harapan Desa Karangpatihan. Meskipun telah menjadi produk unggulan desa, proses produksi masih menghadapi berbagai kendala, terutama terkait keterbatasan intelektual dan teknologi yang sederhana.

Menjawab tantangan tersebut, tim PKM UMPO yang beranggotakan Dr. Alip Sugianto, M.Hum., dan Dr. Anip Dwi Saputro, M.Pd., memberikan serangkaian solusi komprehensif. Salah satu terobosan utamanya adalah penciptaan dan penyerahan alat-alat produksi modern, yaitu kompor pemanas malam otomatis dan alat pengering kain batik.

“Kami mendesain kompor pemanas malam dengan teknologi modern yang dilengkapi elemen pemanas dan pengaturan suhu. Tujuannya agar proses pemanasan lebih efisien dan aman,” jelas Adib Khusnul Rois.

Adib menambahkan,” selain itu, kami juga membuat alat pengering khusus yang memanfaatkan gas LPG, sehingga para pengrajin tidak lagi bergantung pada cuaca panas untuk mengeringkan batik mereka,” imbuhnya.

Pelatihan dan Pendampingan Intensif untuk Pemasaran Global

Selain inovasi teknologi, program ini juga mencakup pelatihan dan pendampingan intensif. Para peserta diberikan pemahaman mendalam mengenai teknik pembuatan batik ciprat yang berkualitas tinggi, manajemen usaha modern, hingga strategi pemasaran digital. Tim PKM UMPO melatih warga untuk memanfaatkan media sosial dan e-commerce guna menjangkau pasar yang lebih luas, baik di dalam maupun luar negeri.

“Tujuan kami tidak hanya meningkatkan produksi, tetapi juga membuka wawasan mereka tentang pemasaran global. Kami ingin batik ciprat Karangpatihan ini tidak hanya dikenal di Ponorogo, tetapi juga bisa bersaing di pasar nasional dan internasional,” tambah Adib.

Program ini mendapatkan sambutan yang sangat antusias dari warga tunagrahita dan pengurus Rumah Harapan. Mereka terlibat aktif dalam setiap sesi, 1. FGD dan Sosialisasi, 2.Pelatihan, 3.Penyerahan Alat Kompor pemanas malam dan Lemari Pengering Batik Ciprat. Hasilnya, kini mereka mampu memproduksi kain batik ciprat dengan motif yang lebih beragam dan kualitas yang lebih terjamin.

Dampak Positif dan Luaran yang Telah Dicapai

Kegiatan pengabdian ini telah memberikan dampak positif yang signifikan, tidak hanya dari sisi peningkatan keterampilan tetapi juga menumbuhkan semangat kemandirian dan kepercayaan diri di antara warga tunagrahita. Program ini berhasil mengubah tantangan menjadi peluang, menjadikan keterbatasan sebagai pemicu kreativitas.

Sebagai bukti keberhasilan, program ini telah menghasilkan berbagai luaran, di antaranya:
• Publikasi artikel ilmiah yang telah terbit di Jurnal SOCIETY: Jurnal Pengabdian Masyarakat
• Pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI) untuk program pemberdayaan ini.
• Publikasi video dan foto

Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi model pemberdayaan yang inspiratif bagi komunitas disabilitas lainnya di seluruh Indonesia, membuktikan bahwa dengan pendampingan dan sentuhan teknologi yang tepat, setiap individu mampu berkarya dan mandiri secara ekonomi.

“Kami menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah mendukung terlaksananya kegiatan pengabdian masyarakat ini. Khususnya, terima kasih kami ucapkan kepada Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi yang telah mendanai pengabdian ini, Universitas Muhammadiyah Ponorogo yang menjadi kampus peneliti dan Pengurus Rumah Harapan Batik Ciprat Desa Karangpatihan Balong yang memberikan kesempatan bagi kami untuk bisa mengadakan pengabdian di warga Tunagrahita karangpatihan,”pungkasnya.