Tingkatkan Mutu Layanan Kesehatan Berbasis Nilai Aswaja, PDNU Perkuat Peran Strategis sebagai Jembatan Kolaborasi

WINARKO 13 Okt 2025
Tingkatkan Mutu Layanan Kesehatan Berbasis Nilai Aswaja, PDNU Perkuat Peran Strategis sebagai Jembatan Kolaborasi

JAKARTA, KANALINDONESIA.COM :    Dalam upaya menjawab tantangan kesehatan nasional, Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU) memposisikan diri sebagai mitra strategis yang menjembatani berbagai pemangku kepentingan untuk menghadirkan layanan kesehatan yang unggul, membumi, dan berlandaskan nilai-nilai Ahli Sunnah Wal Jama’ah (Aswaja). Hal ini menjadi fokus utama dalam NU Medical Summit 2025 dan Rapat Kerja Nasional PDNU yang berlangsung pada 27-28 September 2025 dan setelah dirumuskan dengan seksama, hasilnya dirilis hari ini oleh Pimpinan Pusat PDNU. PDNU tidak hanya berperan sebagai komunitas profesional, tetapi juga sebagai kekuatan sosial yang mampu menyelaraskan kebijakan negara dengan kebutuhan riil masyarakat.

Komitmen PDNU sebagai mitra kolaboratif tercermin dari kehadiran dan dukungan penuh dari institusi strategis nasional. LEMHANNAS RI menegaskan bahwa dunia kedokteran adalah pilar ketahanan nasional, sejalan dengan visi PDNU untuk memperkuat ketahanan kesehatan bangsa.

Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD., Ph.D., secara khusus menyampaikan apresiasi atas peran PDNU.

“Lebih dari tiga puluh ribu dokter NU yang menghubungkan kebijakan pusat dengan realitas kesehatan di akar rumput, serta integritas dalam pelayanan. tersebar hingga ke daerah terpencil merupakan aset bangsa. Mereka adalah jembatan hidup yang Kolaborasi ini juga meluas hingga ke BPJS Kesehatan di mana PDNU berkomitmen mendukung program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan mengedepankan pengendalian mutu dan biaya, yang menjadi keunggulan khas peran PDNU adalah kemampuannya mengharmonisasikan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran (iptekdok) dengan kearifan lokal dan nilai-nilai Aswaja,”ujarnya.

Konsep “Kedokteran Aswaja” yang diusung PDNU menjadi kerangka etika dan spiritual dalam setiap pengembangan layanan kesehatan. “Kami tidak hanya memastikan pasien mendapatkan terapi medis yang tercanggih, tetapi juga layanan yang menenangkan jiwa, sesuai dengan nilai-nilai keislaman yang moderat dan budaya Indonesia. Ini adalah bentuk layanan kesehatan yang holistik,” jelas Ketua Umum PP PDNU DR. dr. Muhammad S. Niam, M.Kes.

Konsep ini diwujudkan dalam berbagai inisiatif, seperti kajian fikih kedokteran untuk terobosan genomik dan sel punca, dorongan untuk pengembangan obat halal, serta pendekatan komunikasi yang penuh empati ala khadimul ummah (pelayan umat).

Pada Rakernas PDNU, ditandatangani Nota Kesepahaman dengan Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA), Universitas Sunan Gresik (UNSUGRES), LAMPINTAR Paripurna, dan TOP Lawyers Indonesia, memperluas dukungan ekosistem bagi peningkatan kapasitas dokter NU. Sebagai peta jalan kolaborasi, PDNU telah menetapkan program prioritas hingga 2028, termasuk Aswaja Medicine, Nusantara Medical Forum & Conference, dan Kiprah Dokter NU (peningkatan kontribusi dokter NU di semua lini).

“Ke depan, PDNU akan terus aktif menjalin kemitraan dengan semua pihak yang berkomitmen untuk memajukan kesehatan di Indonesia. Kami percaya, dengan semangat kolaborasi dan nilai-nilai Aswaja, kita dapat membangun sistem kesehatan nasional yang tidak hanya tangguh, tetapi juga berperikemanusiaan dan berkeadilan,”kata dr. Niam.

Dengan peran strategisnya, PDNU siap menjadi katalisator yang mempercepat terwujudnya layanan kesehatan berkualitas tinggi untuk seluruh rakyat Indonesia.

Sekretaris Umum PP PDNU, dr. Dripa Sjabana, M.Kes menjelaskan, bahwa PDNU adalah organisasi profesi yang menghimpun dokter-dokter Nahdlatul Ulama dan merawat umat. “Berperan sebagai motor yang menghubungkan ilmu kedokteran modern dengan kearifan lokal dan nilai-nilai Aswaja, PDNU berkomitmen untuk memberikan solusi kesehatan yang membumi bagi umat dan bangsa,”ujarnya.@wn