Wujudkan Layanan Kesehatan Holistik, PDNU Dukung Penuh Sertifikasi Halal untuk Obat dan Alat  Kesehatan

WINARKO 13 Okt 2025 KANAL HEALTH
Wujudkan Layanan Kesehatan Holistik, PDNU Dukung Penuh Sertifikasi Halal untuk Obat dan Alat  Kesehatan

JAKARTA, KANALINDONESIA.COM :  Dalam upaya mewujudkan layanan kesehatan yang holistik dan sesuai nilai-nilai keislaman, Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU) mendorong percepatan implementasi sertifikasi halal untuk produk obat dan alat kesehatan. Hal ini menjadi salah satu fokus bahasan penting dalam NU Medical Summit 2025 yang hasilnya baru dirilis oleh Pimpinan Pusat PP PDNU. Pertemuan tingkat tinggi tersebut telah dilaksanakan pada tanggal 27-28 September 2025 di Cibubur.

“Bagi umat Muslim, kepastian kehalalan suatu produk bukan hanya urusan keyakinan, tetapi juga menjadi penjamin mutu dan keamanan. Dalam konteks kesehatan, obat halal dan thoyyib (baik) adalah hak setiap pasien,” tegas DR. dr. Muhammad S. Niam, M.Kes, Ketua Umum PP PDNU.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2024, implementasi sertifikasi halal untuk produk kesehatan dilakukan secara bertahap 2026 : Obat tradisional, suplemen kesehatan, kosmetik dan alat kesehatan risiko rendah (Kelas A) 2029: Obat bebas, obat bebas terbatas, dan alat kesehatan Kelas B 2034 : Obat keras (kecuali psikotropika) dan alat kesehatan Kelas C. yang hadir sebagai pembicara.

“Lini masa ini memberikan kepastian bagi industri untuk beradaptasi, dan bagi masyarakat untuk mendapatkan produk yang terjamin kehalalannya,” jelas ahli farmasi Luthfi Zarkasyi, S.Farm, MBA

Sebuah terobosan penting telah hadir dengan tersedianya insulin rekombinan bersertifikasi halal penuh di Indonesia. Keberhasilan ini mencakup jaminan halal pada media pertumbuhan, bahan tambahan (eksipien), dan seluruh proses produksinya.

“Pendekatan  halal by design dalam produksi obat tidak hanya memastikan produk akhir yang halal, tetapi juga meningkatkan efisiensi dan kualitas proses manufaktur. Ini adalah standar masa depan,” imbuh Luthfi.

PDNU menegaskan peran strategisnya dalam ekosistem halal kesehatan, antara lain: mengedukasi masyarakat tentang pentingnya obat yang bermutu dan, fasilitasi kajian fikih terkait produk, dan layanan kesehatan baru.

“Sebagai organisasi yang berlandaskan Aswaja (Ahli Sunnah Wal Jama’ah), PDNU akan terus aktif berkontribusi dalam memberikan panduan dan memastikan bahwa kemajuan iptek kedokteran sejalan dengan prinsip kemaslahatan dan nilai-nilai keislaman,” tutur DR. dr. Hardadi, Sp.PD, moderator pada sesi di NU Medical Summit tersebut.

Dengan komitmen ini, PDNU tidak hanya memastikan terpenuhinya kebutuhan spiritual umat, tetapi juga turut mendorong peningkatan mutu produk kesehatan nasional menuju standar yang lebih tinggi dan universal.

“Sebagai organisasi profesi yang menghimpun dokter-dokter Nahdlatul Ulama dan merawat umat, PDNU berperan sebagai motor yang menghubungkan ilmu kedokteran modern dengan kearifan lokal dan nilai-nilai Aswaja. PDNU berkomitmen untuk memberikan solusi kesehatan yang membumi bagi umat dan bangsa,”pungkas Sekretaris Umum PP PDNU dr. Dripa Sjabana, M.Kes.@Wn