DPW PKB Jatim Sambut Gembira 3 Tokoh Jatim Dapat Gelar Pahlawan Nasional dengan Tasyakuran
SURABAYA KANALINDONESIA.COM – DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Timur menggelar tasyakuran atas penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada tiga tokoh asal Jawa Timur pada peringatan Hari Pahlawan Tahun 2025. Ketiga Pahlawan Nasional asal Jawa Timur yang baru ditetapkan itu adalah Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Marsinah.
Kegiatan tasyakuran tersebut dirangkai dengan kegiatan Musyawarah Pimpinan Wilayah (Muspimwil) PKB Jawa Timur berlangsung di Vasa Hotel Surabaya, Selasa (11/11/2025). Turut hadir jajaran pengurus DPW PKB Jatim dipimpin langsung ketua DPW PKB Jatim, Abdul Muhaimin Iskandar. Anggota Fraksi PKB DPR RI asal Dapil Jatim, anggota Fraksi PKB DPRD Jatim dan jajaran pengurus DPC PKB kabupaten/kota se Provinsi Jatim.
Ketua DPW PKB Jawa Timur, Abdul Halim Iskandar usai acara mengatakan bahwa tasyakuran ini bukan sekedar seremoni belaka, tetapi sebagai bentuk penghormatan yang mendalam terhadap tokoh tokoh asal Jatim yang telah berjuang melampaui batas zaman dan kepentingan pribadi.
“Kegiatan ini menjadi momentum refleksi bagi PKB untuk menegaskan kembali komitmennya dalam memperjuangkan nilai-nilai kemanusian dan keadilan sosial yang telah diwariskan ketiga tokoh asal Jawa Timur yang mendapat anugerah gelar Pahlawan Nasional,” ujar Gus Halim sapaan akrabnya.

Syaikhona Kholil Bangkalan, menurut Gus Halim adalah guru dari kiai-kiai di Indonesia. Termasuk gurunya Hadratus Syaikh KH Hasyim Asyari, KH Bisrie Syansuri, KH Wahab Hasbullah dan kiai-kiai besar lainnya.
“Jadi sangat layak beliau mendapatkan gelar Pahlawan Nasional,” ujar cicit KH Bisrie Syansuri ini.
Begitu juga dengan Gus Dur, lanjut Gus Halim semua orang pasti tahu. Selain pernah menjadi Presiden RI keempat, beliau juga salah satu pendiri PKB dan mantan ketua PBNU sekaligus cucu Hadratus Syeikh KH Hasyim Asyari pendiri Nahdlatul Ulama.
Mantan Menteri Desa ini menegaskan, bahwa nilai-nilai perjuangan Syaikhonan Muhammad Kholil dan Gus Dur menjadi ruh ideologi PKB dalam memperjuangkan politik berlandaskan maqoshid syariah yang memiliki lima pokok utama, yaitu menjaga agama (hifdz ad-din), menjaga jiwa (hifdz an-nafs), menjaga akal (hifdz al-aql), menjaga keturunan (hidz an-nasl) dan menjaga harta (hifdz al-mal).
DPW PKB Jatim, lanjut Gus Halim akan terus berupaya menerjemahkan ajaran tersebut melalui berbagai kebijakan publik yang berpihak kepada rakyat tanpa membedakan dari mana asalnya, apa agamanya maupun apa pekerjaannya karena mereka juga manusia.
“Semua harus dimanusiakan, itulah napas perjuangan PKB,” beber politikus asal Jombang ini.
Berikutnya Marsinah adalah tokoh buruh asal Nganjuk yang memimpin demo untuk kenaikan upah dan melakukan advokasi perjuangan kaum buruh di Jatim di era orde baru. Ironisnya, beliau kemudian mendapatkan perlakuan yang sangat tidak manusiawi hingga kemudian jasadnya ditemukan dalam kondisi yang sangat memprihatinkan setelah sebelumnya sempat menghilang beberapa hari.
“Alhamdulillah, tokoh buruh Marsinah kemarin juga dianugerahi mendapat gelar Pahlawan Nasional. Jadi Jawa Timur ada tiga, makanya hari ini kami mendoakan beliau bertiga dengan membaca tahlil dan sholawat kepada Nabi Muhammad SAW,” jelas Abdul Halim Iskandar.
Ia juga tidak mempersoalkan siapa yang mengusulkan ketiga tokoh asal Jatim itu mendapat gelar Pahlawan Nasional. Sebab bagi PKB yang terpinting, ketiga orang tersebut hari ini adalah Pahlawan Nasional asal Jatim yang patut kita syukuri dan kita banggakan. Mengingat, PKB sebagai bagian dari Indonesia, dan PKB Jatim sebagai bagian dari Jatim, maka wajib mensyukuri hal itu.
“Monggo siapa yang mau mengklaim, itu ngak penting bagi PKB. Karena ajaran Gus Dur yang terpenting adalah kemanusiaan dan beliau beliau itu adalah tokoh tokoh yang mengedepankan kemanusiaan dan harus kita hormati dan hargai,” pungkas Gus Halim. Nang





















