Kepala BNPB ke Cilacap Pascalongsor, Misi Pastikan Penanganan Darurat Optimal

ARSO 14 Nov 2025
Kepala BNPB ke Cilacap Pascalongsor, Misi Pastikan Penanganan Darurat Optimal

CILACAP, KANALINDONESIA.COM: Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Dr. Suharyanto  dijadwalkan langsung menuju lokasi bencana tanah longsor di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, pada Jumat (14/11/2025) sore.

Kehadiran Kepala BNPB ini merupakan arahan langsung dari Presiden RI Prabowo Subianto untuk memastikan seluruh penanganan darurat bencana berjalan secara **optimal, terpadu, dan menyeluruh.

“Atas arahan Presiden Prabowo Subianto, kami langsung berangkat ke sana,” tegas Suharyanto usai mengisi materi di Gedung INA DRTG, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jumat (14/11).

Prioritas utama penanganan darurat saat ini adalah operasi pencarian dan pertolongan (Search and Rescue atau SAR). Menurut laporan sementara per Jumat (14/11) pukul 11.16 WIB, 20 orang masih dinyatakan hilang dan diduga tertimbun material longsoran. Sementara itu, tim gabungan telah menemukan tiga orang meninggal dunia dan 23 jiwa selamat yang kini mengungsi ke rumah kerabat terdekat.

Upaya SAR melibatkan sekitar 200 personel dari Basarnas, BPBD, Tagana, PMI, TNI, Polri, relawan, dan masyarakat. Tim gabungan mengerahkan alat berat dan pompa alkon untuk mempercepat evakuasi.

Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan, bersama Tim Reaksi Cepat (TRC) telah tiba lebih awal pada hari yang sama.

“Deputi Bidang Penanganan Darurat, Mayjen TNI Budi Irawan sudah hadir di sana hari ini, membawa dukungan logistik dan peralatan,” ungkap Suharyanto, menegaskan dukungan darurat telah disalurkan.

Terkait kondisi di lokasi, BNPB mengidentifikasi tanah labil dan kondisi topografi perbukitan yang kritis sebagai pemicu dan tantangan utama dalam operasi.

“Kami datangkan alat berat, pompa alkon, dan warga di sekitar situ juga kami pastikan kebutuhan dasarnya tercukupi. Kami imbau masyarakat di sekitar lokasi agar mengosongkan area dari segala jenis aktivitas untuk sementara waktu demi keamanan dan keselamatan bersama,” tambah Suharyanto.

Kerugian material yang tercatat meliputi 12 rumah rusak berat dan 16 rumah terancam longsoran di Dusun Cibuyut dan Dusun Tarukahan, Desa Cibeunying.

Selain penanganan darurat, BNPB juga berencana mengambil langkah relokasi bagi warga yang tinggal di wilayah kritis. Kepala BNPB menyebut masih ada 28 warga yang tinggal di kawasan rawan bencana.

“Ada 28 rumah yang harus direlokasi. Pemerintah daerah telah menyiapkan lokasi relokasinya. Sehingga setelah proses tanggap darurat ini selesai, relokasinya sudah kita siapkan,”jelas Suharyanto mengenai langkah jangka panjang.

Kendati kondisi cuaca dan minimnya penerangan menjadi tantangan besar, operasi SAR tetap dilanjutkan dengan mempertimbangkan kondisi cuaca dan kontur tanah yang labil.