Peringatan Dini BMKG, Potensi Hujan Lebat dan Cuaca Ekstrem di Sejumlah Wilayah Indonesia 22–24 November 2025

Peringatan Dini BMKG, Potensi Hujan Lebat dan Cuaca Ekstrem di Sejumlah Wilayah Indonesia 22–24 November 2025

JAKARTA, KANALINDONESIA.COM: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menerbitkan peringatan dini cuaca untuk tiga hari ke depan, mulai Sabtu (22/11) hingga Senin (24/11) 2025. BMKG memperkirakan sebagian besar wilayah Indonesia mengalami potensi hujan berintensitas lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang. Peningkatan curah hujan ini berpotensi memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.

BMKG menetapkan beberapa provinsi memiliki risiko tertinggi terhadap dampak cuaca ekstrem ini. Kondisi dinamika atmosfer, meliputi aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO) dan terbentuknya pusat tekanan rendah di Samudra Hindia, memicu peningkatan pasokan uap air dan pembentukan awan hujan secara masif.

Provinsi-provinsi yang harus mewaspadai potensi hujan lebat tersebut, antara lain:

Sumatra: Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Bengkulu, dan Lampung.

Jawa: Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Kalimantan: Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur.

Sulawesi: Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan.

Di wilayah Jawa, hujan lebat berpotensi terjadi di kawasan pegunungan dan dataran tinggi, meningkatkan ancaman longsor di daerah yang topografinya labil.

BMKG mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat di wilayah yang termasuk dalam peringatan dini tersebut agar meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan. Masyarakat perlu memperhatikan kondisi lingkungan, khususnya di daerah rentan banjir dan longsor.

Ancaman yang perlu diwaspadai tidak hanya mencakup banjir dan longsor, tetapi juga meliputi bahaya pohon tumbang akibat angin kencang dan gangguan pada pelayaran di perairan yang mengalami gelombang tinggi.

Peringatan dini ini berlaku efektif untuk periode 22 hingga 24 November 2025, dan BMKG akan terus memperbarui informasi sesuai perkembangan kondisi atmosfer terkini. Masyarakat dapat mengakses informasi cuaca terbaru melalui kanal resmi BMKG.