
TRENGGALEK, KANALINDONESIA.COM: Bupati Trenggalek, H Moch Nur Arifin mengajak seluruh pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) agar melarang santrinya untuk bepergian ke luar kota dan pulang berlibur ke kampung halamannya sampai 14 hari ke depan atau tepatnya (5/4) mendatang.
Disampaikan orang nomor satu di Trenggalek ini saat mengadakan jumpa pers dengan awak media berkaitan penanganan dan pencegahan merebaknya virus corona atau Covid 19 di Trenggalek yang didampingi Kapolres Trenggalek, AKBP Jean Calvijn Simanjuntak, Gedung Smart Center lingkup Pendopo Manggala Praja Nugraha, Senin,(16/3).
“Ponpes kita himbau untuk tidak membolehkan santrinya bepergian ke luar pondok bahkan luar kota bagi yang bermukim,”ungkapnya.
Karena potensi tertularnya virus yang mendunia ini bisa dipicu karena berinteraksi dengan banyak orang dan pergi atau pulang dari daerah endemis corona.
“Bisa saja santri saat berkunjung ke luar kota atau sehabis pulang ke kampung halamannya berpotensi berhubungan atau kontak dengan penderita,”tegasnya.
Alasan Arifin, Trenggalek sendiri mayoritas warganya Nahdliyin yang berdiri Ponpes di hampir 14 kecamatan wilayah kabupaten penghasil ‘tempe kripik’ ini.
“Trenggalek ini juga basisnya santri, maka pemkab juga fokus untuk sektor Ponpes dalam bidang pendidikan,”ujarnya.
Sedangkan untuk kegiatan yang bersifat mengumpulkan banyak orang, semisal, pengajian umum, tablig akbar diminta Arifin untuk mereschedule atau menjadwal ulang sampai batas waktu yang ditentukan pemerintah.
“Untuk sementara jadwal pengajian umum, tablig akbar , istigasah dan lainnya diundur dahulu,”pintanya.
Sedangkan untuk kelompok pendidikan formal, Arifin merujuk himbauan Presiden dan Surat Edaran Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dengan mengadakan belajar di rumah.
“Saat ini seluruh sekolah sudah kita surati untuk mengadakan pembelajaran secara online, toh sekarang sudah zamannya teknologi informasi, semua serba mudah,”tuturnya.
Bupati Arifin berharap agar masyarakat Trenggalek mematuhi arahan dari pemerintah agar bisa terminimalisir dari bahaya Covid 19.
“Kegiatan yang ke luar seperti rekreasi dan berkunjung ke tempat wisata agar ditiadakan dulu,”tukasnya.
Gus Ali Muhtar, pimpinan Ponpes Darul Muttaqin, Desa Jatiprahu Kecamatan Karangan mengaku memahami himbauan dari pemkab setempat. Pasalnya pria yang mengasuh kurang lebih 60 an santri santriwati tersebut berpikir positif demi menjaga kesehatan santrinya.
“Alhamdulillah sejak menjadi viral, kita sudah melaksanakan kebersihan lingkungan pondok termasuk kamar santri,”ungkapnya.
Pria yang juga menjabat sebagai bendahara Pimpinan Cabang (PC) Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Trenggalek mengatakan sebanyak 58 Ponpes yang ada di Trenggalek di bawah bendera NU sedianya akan dikumpulkan Bupati Moch Nur Arifin di Pendopo Manggala Praja Nugraha nanti malam,Senin,pukul 19.00 WIB.
“Insya Alloh nanti malam kita dikumpulkan di pendopo berkaitan corona,”pungkas Gus Ali.
Penulis : Eny Suprapti
