Inilah Faktor Penyebab Data Pribadi Bisa Dicuri Pihak Lain

- Editor

Sabtu, 11 September 2021 - 08:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Akademisi dan praktisi IT, Arya Panji,

JAKARTA, KANALINDONESIA.COM: Maraknya media sosial sebagai ajang ekspresi dan sosialisasi manusia makin meningkat. Hampir semua pengguna smartphone memiliki akun facebook, Twitter, Instagram, Tik-tok, dan akun sosial media lainnya. Namun disadari atau tidak, saat menggunakan media sosial, kita membuka data diri yang bisa dilihat orang lain yang dikhawatirkan akan dicuri untuk tindakan kriminal.

Sub Koordinator Bidang Regulasi Perlindungan Data Pribadi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Tuaman Manurung, menyebutkan, terdapat dua faktor penyebab yang membuat terjadinya pencurian data pribadi.

Pertama, kata Tuaman, yakni faktor internal, di mana kesalahannya adalah penggunanya atau perusahaan yang melindungi aset data tersebut. Karena kelalaian itu, data kemudian terekspos oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Ini termasuk rendahnya perusahaan melindungi aset data. Bisa juga kegagalan sistem. Tapi kadangkala dari perusahaan tidak aware dengan kegagalan tersebut,” kata Tuaman, saat menjadi narasumber dalam Webinar Literasi Digital yang dugelar Kemkominfo RI bekerja sama dengan Komisi I DPR RI dengan tema “Menjaga Keamanan Akun Media Sosial dan Penaggulangannya dari Kejahatan Peretasan”, Jumat (10/9/2021).

Baca Juga :  Tim Tabur Kejari Tanjung Perak Ringkus DPO Dominggus di Bekasi, Sempat Menghilang 9 Tahun

“Dari sisi pemilik data juga kurang mengerti manfaat dari data yang terekspos. Misalkan ketika kita men-download kadang kita diberi pilihan untuk kita memberikan akses kepada aplikator,” imbuhnya.

Selain faktor internal, kata Tuaman, juga ada faktor eksternal, di mana hal itu terjadi karena ada upaya-upaya pihak lain dalam mendapatkan data kita.

“Ini bermacam-macam. Ada hacking dan lain-lain,” ujarnya.

Tuaman kemudian mengingatkan kepada setiap orang untuk berhati-hati setiap men-download aplikasi apapun. Karena, menurutnya, ketika mendownload aplikasi kita diminta macam-macam.

“Minta akses ke kontak, akses gambar dan lain-lain. Kita harus hati-hati,” kata dia.

“Kadang kita terlalu latah, izinkan save dan lain-lain. Mestinya kita cek dulu sebelum memberikan akses kepada aplikasi tertentu,” sambungnya.

Senada dengan Tuaman, anggota Komisi I DPR RI, Krisantus Kurniawan, yang juga menjadi narasumber dalam webinar itu menyampaikan bahwa setiap orang tidak boleh sembarangan dalam mengunggah data pribadi di media sosial. Karena, menurutnya, ancaman kejahatan selalu ada di media sosial.

Baca Juga :  Polsek Pabean Cantikan Tangkap Pencuri Motor Milik Anggota TNI, Temannya Masih Buron

“Jangan unggah data pribadi seperti KTP, SIM, KK, paspor dan lain-lain. Bahaya,” tegas Krisantus.

Menurut Krisantus, kesadaran seseorang harus benar-benar dibangun ketika menggunakan medsos. Salah satunya, menurut dia, sadar untuk tidak membagikan data pribadi.

“Kita harus mulai lebih berhati-hati dalam menjaga data pribadi kita,” kata dia.

Sementara, akademisi dan praktisi IT, Arya Panji, mengatakan, password merupakan lini pertahanan utama untuk menjaga kita dari penjahat siber. Sehingga, menurutnya, jangan sampai membuat password yang mudah ditebak oleh orang lain.

“Bikin password yang sulit untuk ditebak orang lain. Password jangan gunakan informasi pribadi seperti nama kita, nama anak ataupun yang lainnya,” kata Arya.

Kemudian, lanjut Arya, kita juga harus selalu berpikir ketika hendak mengunggah sesuatu di medsos. Menurutnya, pastikan dulu unggahan kita bukan informasi yang membahayakan bagi diri kita.

“Jangan sampai yang kita unggah justru memudahkan para penjahat untuk melakukan kejahatan melalui unggahan kita,” pungkas Arya. @Rudi

Berita Terkait

Polsek Pabean Cantikan Tangkap Pencuri Motor Milik Anggota TNI, Temannya Masih Buron
Jadi Pengedar Pil Koplo, Pasutri di Sidoarjo Digerebek Satreskoba Polrestabes Surabaya
Tim Tabur Kejari Tanjung Perak Ringkus DPO Dominggus di Bekasi, Sempat Menghilang 9 Tahun
Berakhir Damai, 8 Gerai Es Krim Zangrandi Tiruan Resmi Ditutup
Kejari Surabaya Hentikan 6 Perkara Melalui Restorative Justice, Tersangka dan Korban Sepakat Damai
Mahasiswa Untag Surabaya Lolos Pendanaan PKM-PI, Usai Mendengarkan Permasalahan Warga
Polda Jatim Periksa 29 Saksi, Dugaan Korupsi Modus Pemilihan Perangkat Desa di Kediri
Kalah Beruntun, Persebaya Surabaya Keok 0-2 Lawan Bali United

Berita Terkait

Sabtu, 27 April 2024 - 16:52 WIB

Polsek Pabean Cantikan Tangkap Pencuri Motor Milik Anggota TNI, Temannya Masih Buron

Sabtu, 27 April 2024 - 09:49 WIB

Jadi Pengedar Pil Koplo, Pasutri di Sidoarjo Digerebek Satreskoba Polrestabes Surabaya

Jumat, 26 April 2024 - 23:18 WIB

Tim Tabur Kejari Tanjung Perak Ringkus DPO Dominggus di Bekasi, Sempat Menghilang 9 Tahun

Jumat, 26 April 2024 - 19:30 WIB

Berakhir Damai, 8 Gerai Es Krim Zangrandi Tiruan Resmi Ditutup

Jumat, 26 April 2024 - 16:02 WIB

Kejari Surabaya Hentikan 6 Perkara Melalui Restorative Justice, Tersangka dan Korban Sepakat Damai

Jumat, 26 April 2024 - 11:00 WIB

Mahasiswa Untag Surabaya Lolos Pendanaan PKM-PI, Usai Mendengarkan Permasalahan Warga

Kamis, 25 April 2024 - 18:50 WIB

Polda Jatim Periksa 29 Saksi, Dugaan Korupsi Modus Pemilihan Perangkat Desa di Kediri

Rabu, 24 April 2024 - 17:19 WIB

Kalah Beruntun, Persebaya Surabaya Keok 0-2 Lawan Bali United

KANAL TERKINI

KANAL JABAR

Dampak Guncangan Gempa M6,2 Garut

Minggu, 28 Apr 2024 - 10:47 WIB