Dua Siswa Sekolah Ciputra Wakili Indonesia di Andong International Mask Dance Festival 2025, Korea Selatan

ANANG 09 Okt 2025 KANAL JATIM, KANAL SURABAYA
Dua Siswa Sekolah Ciputra Wakili Indonesia di Andong International Mask Dance Festival 2025, Korea Selatan

SURABAYA KANALINDONESIA COM — Talenta-talenta muda berprestasi dari Indonesia kembali sukses mendulang prestasi di pentas dunia.

kali ini dua siswa Sekolah Ciputra Surabaya, Nakita Aditti Jagadhita dan Keanu Rayya Abichandra, berhasil mencatatkan prestasi membanggakan sebagai delegasi resmi Indonesia dalam ajang internasional Andong International Mask Dance Festival & Competition 2025 yang diselenggarakan di Kota Andong, Provinsi Gyeongsangbuk-do, Korea Selatan.

Festival budaya dunia ini berlangsung di area bersejarah Hahoe Village, yang juga merupakan salah satu situs warisan budaya UNESCO, dan dikenal sebagai pusat seni tari topeng tradisional Korea. Tahun ini merupakan penyelenggaraan ke-29 dari festival tersebut, yang sejak pertama kali digelar pada 1997 telah menjadi salah satu ajang budaya paling bergengsi di Asia. Setiap tahunnya, ratusan penari, musisi, dan seniman dari lebih dari 40 negara berkumpul di Andong untuk merayakan keberagaman seni dan warisan budaya dunia.

Dalam kesempatan ini, Nakita tampil sebagai solo performance singer, menampilkan pesona dan kemampuan vokal yang memukau penonton internasional. Sementara itu, Keanu mendapat kehormatan istimewa sebagai pembawa bendera Indonesia — tidak hanya pada parade pembukaan, tetapi juga dalam penampilan kelompok tari (dance group) yang mewakili Indonesia di panggung utama festival.

Meskipun belum meraih penghargaan baik secara individu maupun kelompok, keikutsertaan Nakita dan Keanu sudah merupakan pencapaian besar dan kebanggaan tersendiri bagi Sekolah Ciputra dan Indonesia. Pasalnya, proses seleksi untuk menjadi delegasi tidaklah mudah. Mereka harus melalui tahapan seleksi berlapis mulai dari yayasan pengampu seni dan budaya nasional, dilanjutkan dengan penilaian dari kementerian terkait, sebelum akhirnya dikirimkan ke panitia festival di Korea. Dari ratusan peserta di seluruh dunia, hanya beberapa yang berhasil lolos — dan Nakita serta Keanu termasuk di antaranya.
Keberangkatan mereka tidak hanya membawa nama Sekolah Ciputra, tetapi juga mengharumkan nama Surabaya di kancah internasional. Keduanya mengaku bangga dapat memperkenalkan semangat dan karakter anak Indonesia di panggung dunia.

“Rasanya luar biasa bisa tampil di luar negeri, di antara banyak peserta dari negara lain. Ini pengalaman berharga dan memotivasi saya untuk terus berkembang di dunia musik,” ujar Nakita dengan senyum bangga.

“Saya senang sekali bisa membawa bendera Indonesia, bukan hanya saat parade tapi juga saat tampil bersama tim tari. Rasanya seperti benar-benar mewakili negara sendiri,” tambah Keanu.

Penampilan Nakita yang memukau bahkan menarik perhatian juri dan panitia festival. Ia telah menerima undangan khusus untuk tampil dalam festival musik klasik di Inggris pada tahun 2026, sebagai bentuk apresiasi atas kualitas vokal dan penampilannya yang mempesona di Andong. Sementara itu, Keanu juga mendapatkan rekomendasi untuk mengirimkan profilnya dalam kegiatan budaya internasional berikutnya.

Selain pengalaman yang tak ternilai, Nakita dan Keanu juga memperoleh sertifikat resmi Andong Mask Dance Festival, yang diakui oleh lebih dari 150 negara. Sertifikat ini menjadi rekognisi internasional yang akan sangat berharga apabila kelak mereka melanjutkan pendidikan ke universitas luar negeri.
Bu Cici sebagai orang tua Nakita dan Keanu menyampaikan apresiasi tinggi terhadap prestasi kedua putra-putrinya tersebut.

“Kami sebagai orang tua sangat bangga kepada Nakita dan Keanu. Mereka tidak hanya tampil dengan penuh percaya diri, tetapi juga membawa semangat Indonesia ke kancah global. Semoga ini menjadi motivasi mereka dan juga bisa menginspirasi yang lain, bahwa anak-anak Surabaya mampu bersaing di panggung dunia,” ujarnya.

Andong International Mask Dance Festival sendiri dikenal sebagai simbol persahabatan antarbangsa melalui seni. Festival ini menampilkan pertunjukan tari topeng tradisional seperti Talchum dan Hahoe Byeolsingut Talnori, yang memiliki nilai spiritual dan sosial mendalam bagi masyarakat Korea. Kini, festival tersebut telah berkembang menjadi ajang internasional yang mempertemukan budaya dari berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.

Melalui perjalanan ini, para orang tua delegasi berharap akan semakin banyak anak-anak Indonesia yang terinspirasi untuk bangga mengeksplorasi potensi seni dan budaya Indonesia serta berani tampil di ajang internasional. Bagi Nakita dan Keanu, pengalaman ini bukan akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang menuju panggung dunia berikutnya. Nang