FPKB DPRD Jatim Apresiasi Presiden Prabowo Beri Gelar Anugerahi Gelar Pahlawan Nasional Syaikhona Kholil dan Gus Dur
foto : Dok Humas Sekretariat DPRD Jatim
SURABAYA KANALINDONESIA COM – Penganugerahan gelar Pahlawan Nasional terhadap dua tokoh besar asal Jawa Timur
yaitu Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan dan Presiden RI ke 4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pada momentum Hari Pahlawan, 10 November 2025, oleh Presiden Prabowo Subianto diapresiasi dengan penuh kegembiraan oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akhirnya berbuah manis. Ketua Fraksi PKB DPRD Jawa Timur.
Ketua Fraksi PKB Fauzan Fuadi mengatakan keputusan Presiden Prabowo adalah hadiah menggembirakan atas perjalanan dan perjuangan yang dilakukan oleh Partainya untuk kedua tokoh besar tersebut agar diakui perjuangannya untuk Indonesia.
“Alhamdulillah, perjuangan panjang kami akhirnya membuahkan hasil. Syaikhona Kholil Bangkalan kini resmi menjadi Pahlawan Nasional. Ini adalah kabar yang sangat menggembirakan, tidak hanya bagi warga Bangkalan, tapi juga bagi seluruh warga Nahdliyin dan masyarakat pesantren,” ujar Fauzan, di Surabaya, Senin (10/11/2025).
Kedua tokoh tersebut dianugerahi Pahlawan Nasional bersama delapan tokoh lainnya, diantaranya: Jenderal Besar TNI Soeharto, Marsinah, Mochtar Kusumaatmaja, Hajjah Rahmah El Yunusiyyah, Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo, Sultan Muhammad Salahuddin, Tuan Rondahaim Saragih, dan Zainal Abidin Syah.
Menurut Bendahara DPW PKB Jatim ini, penganugerahan tersebut merupakan bentuk pengakuan negara atas jasa besar terhadap tokoh pesantren dalam memperjuangkan kemerdekaan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Beliau bukan hanya ulama besar, tapi juga guru bangsa. Jasa beliau dalam membangun kesadaran kebangsaan melalui pendidikan pesantren luar biasa besar,” tegas Fauzan.
Fauzan mengungkapkan, PKB sejak awal konsisten memperjuangkan tokoh ulama pejuang untuk mendapatkan gelar pahlawan. Bahkan usulan tersebut telah disuarakan sejak tahun 2021, bahkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar turun langsung memperjuangkannya di tingkat nasional.
“Sejak 2021, PKB telah memperjuangkan hal ini secara resmi. Kami mengirimkan dokumen, melakukan audiensi, dan terus mendorong pemerintah agar mengakui jasa ulama pejuang ini. Alhamdulillah, hari ini perjuangan itu berbuah manis,” kata Fauzan.
Sebagai partai yang lahir dari rahim pesantren dan Nahdlatul Ulama (NU), Fauzan menegaskan bahwa memperjuangkan ulama pesantren untuk mendapatkan penghargaan negara adalah kewajiban moral dan ideologis bagi PKB.
“Bagi PKB, perjuangan ini bukan soal politik, tapi bentuk penghormatan dan tanggung jawab terhadap sejarah perjuangan ulama yang telah menanamkan nilai-nilai kebangsaan,” jelasnya.
Ada beberapa nama tokoh ulama yang juga diperjuangkan PKB agar dianugerahi gelar Pahlawan Nasional, seperti KH Bisri Syansuri (Jombang), KH Abdullah Abbas (Buntet Cirebon), KH Mahrus Aly (Kediri), KH R. Asnawi (Kudus), dan KH Ruhiat (Tasikmalaya).
“PKB ingin jasa para ulama pesantren ini tidak hanya diingat dalam lingkup keagamaan, tetapi juga diakui negara sebagai bagian dari perjuangan bangsa,” ujarnya.
Bagi PKB, gelar pahlawan nasional untuk Syaikhona Kholil dan Gus Dur merupakan pengakuan negara atas jasanya. Pihaknya akan melanjutkan perjuangan agar para tokoh ulama pesantren diakui jasanya secara institusional.
“Ini bukan akhir dari perjuangan, tapi langkah awal untuk terus memperjuangkan pengakuan negara terhadap para ulama pesantren lain,” tutup Fauzan. Nang





















