Diduga Bodong, Menara Tower Tak Bertuan Berdiri di Desa Sembung Gresik

ARSO 26 Jan 2022 KANAL JATIM 2 views

GRESIK, KANALINDONESIA.COM: Berdirinya menara tower sebuah provider di Desa Sembung, Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik, Jatim dikeluhkan warga setempat.

Pembangunan menara tower kala itu pun tidak meminta persetujuan dari warga setempat, untuk penerbitan ijin pendirian tower itu, yakni Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) yang terjadi, Rabu (26/01/2022).

Menurut keterangan Ketua RT 7 desa setempat, Usman, menara tower ini berdiri sekitar tahun 2009 dan pada tahun 2017 masa kontrak dengan pemilik lahan habis. Pada saat itu pihak pengembang baru memberikan kompensasi Rp300 ribu per – rumah.

“Selama 10 tahun dikasih Rp300 ribu bayangkan. Dulu waktu pembangunan proyek tower ini, pihak pengembangpun tidak pernah minta tanda tangan pada warga atau mengajak musyawarah, tahu – tahu tower ini sudah berdiri,”kata Usman.

Nah, pada saat perpanjangan kontrak ini, Usman menanyakan kepada pemilik lahan, terkait kompensasi warga sekitar bangunan tower.

“Pernah saya tanya sama Mbah Dram ( pemilik lahan yang di sewa pengembang), katanya, tanah saya di sewa tower per 9 tahunnya 100 juta, tapi saya minta uang Rp100 juta bersih, selain kompensasi untuk warga,” kata Usman menirukan omongan Mbah Dram.

Usman juga pernah bertanya kepada Pemerintah Desa Sembung terkait riwayat berdirinya tower.

“Bu lurah, apa pihak tower pernah memberikan kompensasi pada desa ? tak tanya begitu Bu Lurah malah kaget, jawabnya Bu lurah tidak pernah, datang ke kantor aja tidak pernah,”beber Usman.

Yang dikeluhkan warga, tower ini berdampak pada pesawat televisi warga, belum lagi dengan keadaan cuaca yang tidak menentu ini, warga takut, seandainya tower ini roboh dan menimpa rumah warga siapa yang akan bertanggungjawab.

“Tvne wong – wong rusak kabeh mas,”kata salah satu warga setempat.

Disinggung tower tersebut dari provider apa, warga setempat pun tidak ada yang tahu.

“Warga sini tidak ada yang tahu, siapa pemilik tower ini,”kata Jasmirah, warga yang rumahnya berdekatan dengan menara tower itu.

Karena merasa jengkel, akhirnya warga sepakat untuk menggembok akses tower itu.

Sementara itu, Kepala Desa Sembung, Deni Erikawati mengatakan kalau, sudah berkali-kali menghubungi pihak pengembang, yang ada hanya janji belaka mau datang tapi tidak ada realisasinya.

“Sudah saya telepon berkali-kali, saya WA, bilangnya datang, tapi tidak ada realisasinya,”pungkas Deni.(Irwan)