Cermin Diri Harian
Oleh: Fery Is Mirza, Wartawan Utama
Penulis adalah Sekretaris Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia(PWI) Jatim
Selentur-lenturnya lidah, ia yang mahir menukar benar dan salah.
Sejujur-jujurnya perkataan, ia yang tak pandai mencetus-rumuskan alasan.
Lisan itu sekedar tunggangan akal/hati, sebaik-baik tunggangan adalah yang batinnya baik dan terjaga.
Hati yang berpenyakit senantiasa nampak kekurangan dan keburukan saja.
Hati yang bersih akan pandang dan pikir dari sudut yang baik.
Jadilah kamu orang yang baik. Bila ada, disukai. Bila tiada, dirindui. Bila mati, ditangisi. Janganlah kamu jadi orang yang jahat. Bila ada, dibenci. Bila tiada, disukai. Bila mati, disyukuri.
Perempuan jangan dilihat lemah. Kelemahan yang dianggap itu akan menjadi sumber kekuatan sebenarnya.
Bila kau memerlukan seseorang itu, mungkin juga seseorang itu memerlukan kau saling melengkapi.
Dunia memang tempat kita diuji. Tidak bisa lari, dan harus dihadapi.
Penat, tapi harus tetap kuat.
Sakit, tapi harus belajar bangkit.
Karena manusia yang kuat itu lebih dicintai Tuhan.
Tetaplah berjuang meskipun kita tidak tahu pengakhirannya seperti apa. Harus ada usaha. Jangan menyerah begitu saja.
Hanya karena cara Tuhan tidak dapat dimengertikan. Ingat, bukan berarti cara Tuhan salah dan caramu yang benar.
fimdalimunthe55@gmail.com








