Tolak Kenaikan Harga BBM Subsidi, Mahasiswa Jombang Saling Dorong dengan Polisi di Depan Kantor DPRD
JOMBANG, KANALINDONESIA.COM: Aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) terjadi di Jombang. Massa gabungan dari berbagai kampus menggelar orasi didepan Kantor DPRD Jombang, Jalan KH Wahid Hasyim, Kecamatan Jombang.
Massa mengawali titik aksi di bundaran Ringin Contong sekitar pukul 10.00 WIB. Lantas dilanjutkan long march ke depan Kantor DPRD Jombang. Sembari melakukan orasi, massa juga membawa atribut aksi berupa bendera berukuran kecil, sepanduk tuntutan, aneka poster dan satu bendera organisasi berukuran besar.
“Kami menolak secara tegas kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi,” kata Rizal Abdilah Ketua PC PMII Jombang saat memberikan keterangan di Depan kantor Dewan.
Selain itu, pihaknya juga meminta pemerintah untuk menerapkan kebijakan BBM Subsidi tepat sasaran. Serta mendorong kepolisian secara serius dan sungguh-sungguh memberantas mafia penimbun BBM bersubsidi.
Pantauan lapangan, massa aksi dengan memakai pakaian jas almameter dengan warna dominan biru menjalankan orasi secara bergantian. Tentu dengan pengawalan ketat brigade barisan aparat kepolisian di depan pintu gerbang masuk.
Selang beberapa menit terjadi aksi saling dorong antara mahasiswa dengan aparat kepolisian. Hal itu dipicu karena keinginan massa aksi untuk bisa berjumpa dengan wakil rakyat urung terjadi dengan alasan seluruh pimpinan anggota Dewan sedang ada Kunjungan Kerja.
“Mohon maaf tidak ada pimpinan yang bisa menjumpai karena ada kunjungan kerja” Kata Sekretaris Dewan DPRD Jombang, Bambang Sriyadi dari atas mobil komando.
Tindak lanjut dari hasil unjuk rasa, akan segera dilanjutkan pada hari Kamis mendatang, sebab tadi didalam kantor dewan hanya ditemui dan dijanjikan oleh Sekwan DPRD Jombang untuk kembali ke kantor dewan dengan mengerahkan 40 orang peserta aksi dari perwakilan kampus mahasiswa masing-masing.
“Tadi didalam tiadak ada sama sekali yang menemui kita, dan hanya sekwan saja. Kemudian kita dijanjikan pada hari kamis mendatang, dan kami akan berkumpul lagi dan bertemu anggota DPRD untuk berdiskusi pada pukul 13.00 WIB, dan dibatasi 40 orang peserta aksi saja,” pungkas Abdila.