4 Camat dan Kades di Daratan Oba Sesali Pernyataan Bakal Calon Wali Kota Tikep Syamsul Rizal
TIDORE KEPULAUAN, KANALINDONESIA.COM:
Pernyataan bakal calon (Bacalon) Wali Kota Tidore Kepulauan Syamsul Rizal, dinilai melecehkan dan merendahkan harga diri/harkat dan martabat masyarakat Daratan Oba dan Suku Sangir.
Pasalnya, dalam acara silaturahmi di Kelurahan Mareku Kecamatan Tidore Utara pada Jumat 23/09/2022 malam, mengatakan bahwa ke depan nanti konsep Tidore harus seperti Jeddah dan Mekah untuk membangun peradaban, mental dan moral sedangkan konsep modernisasi itu di daratan Oba.
“Jadi kalau mau kaco (kacau atau membuat onar) dan mau keto (mabuk) dan lain2 itu di Oba jangan di Tidore krna di Tidore itu negeri tarekat dan negeri adat kalau mau kotori itu di sana bersama sangir2 di Oba,” ucap Syamsul pada saat memberikan sambutannya.
Menyikapi hal tersebut, Camat Oba Tengah Junaidy Fabanyo mewakili 3 rekan camat, kepala desa dan seluruh masyarakat di Daratan Oba sangat sesali dengan pernyataan yang sudah disampaikan oleh seorang bakal calon Wali Kota Tidore Kepulauan.
“Kami sangat sesali dgn pernyataan Syamsul karena menurut kami, pernyataan yang menyindir Oba dan Sangir itu, sudah diduga mengandung/mengarah ke unsur rasis dan sangat memprovokasi, juga dinilai melecehkan harga diri dan kehormatan warga masyarakat di daratan Oba,” ungkap Camat Oba tengah.
Ia menambahkan, perlu diketahui, bahwa Daratan Oba juga merupakan bagian dari Kota Tidore Kepulauan.
Sementara, salah satu pimpinan perempuan yaitu Ibu Merlin, Kades Siokona juga angkat bicara.
“Karena ketersinggungan saya terkait dengan sebutan Suku Sangir, maka saya juga angkat bicara, perlu diketahui 90 persen sebagian besar masyarakat saya adalah Suku Sangir,” tuturnya.
“Untuk itu, kami minta kepada bapak Syamsul Rizal sebagai bakal calon Wali Kota Tidore Kepulauan, agar supaya dapat mengklarifikasi pernyataan bapak dan memohon maaf kepada seluruh masyarakat di Daratan Oba,” tegas Camat Oba Tengah. (Iswan_KanalIndonesia.com).