Atasi Banjir di Empat Desa, Pemkab Sidoarjo Akan Buat Sudetan Baru
SIDOARJO, KANALINDONESIA.COM: Untuk mencarikan solusi banjir di empat desa di Kecamatan Tanggulangin, Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo berencana membuat sudetan ke sungai Brantas.
Meski sudah ada mesin pumpa air untuk menguras air di empat desa, yakni, Desa Kalidawir, Desa Kedungbanteng, Desa Banjarpanji serta Desa Banjarasri, namun itu belum maksimal, dikala musim hujan tiba, air masih saja merendam pemukiman warga.
Ini menjadi atensi khusus bagi Bupati lulusan Unair itu, hal itu dikatakan Muhdlor pada saat penyaluran sembako pada warga terdampak banjir. Pihaknya terus memantau kondisi tersebut, untuk memaksimalkan pembuangan air banjir yang menggenangi empat desa tersebut. Kamis pagi, (23/2/2023).
Bupati yang akrab dipanggil Gus Muhdlor mengatakan,”sudetan yang telah dibuat dirasa belum maksimal. Pasalnya masih belum mampu menampung air hujan dengan intensitas hujan yang tinggi. Ditambah penurunan tanah yang terus terjadi. Oleh karena itu harus dibuatkan saluran aliran pembuangan air lagi,”kata dia.
“Tadi diskusi sedikit bagaimana membuat satu sudetan baru, jalur pelarian air banjir yang baru, termasuk rencana pengadaan tanah untuk membuat sudetan baru ini,”ucapnya.
Gus Muhdlor mengatakan pengoperasian pompa air penyedot air banjir terus dimaksimalkan. Rumah pompa di empat titik telah dijalankan selama 24 jam. Meski beberapa hari lalu sempat dimatikan karena air sungai sudah hampir meluber. Sungai tersebut tidak dapat lagi menampung air pembuangan dari rumah pompa. Oleh karenanya pembuatan sudetan baru menjadi rencana selanjutnya.
“Pompa sudah jalan semua, tetapi curah hujan yang sangat tinggi dan posisi sungai sudah setara dengan tanggul dan ini menjadi evaluasi kita untuk mengambil kebijakan apa, terobosan apa yang harus diambil untuk menyelesaikan banjir ini,”ucapnya.
Gus Muhdlor juga mengatakan perhatian kepada warga terdampak banjir terus dilakukan. Tidak hanya bantuan Sembako namun pelayanan kesehatan juga menjadi perhatian Pemkab Sidoarjo. Setiap hari, Dinas Kesehatan bersama Puskesmas turun langsung untuk memantau kesehatan masyarakat. Bahkan petugas 119 juga ikut turun kelokasi bencana banjir.
“Dinas Kesehatan, Puskesmas serta pelayanan 119 semua turun kelokasi untuk memberikan pelayanan kesehatan gratis, mau tidak mau ini harus terus dilakukan untuk memastikan kondisi warga di empat desa ini dalam keadaan sehat,”ujarnya.(Hms/Irw)








