Covid Naik lagi, Komisi D DPRD Jatim Minta Penerapan Prokes Di Stasiun Diperketat
SURABAYA KANALINDONESIA.COM – Komisi D DPRD Jawa Timur mengingatkan agar protokol kesehatan benar benar diterapkan dengan ketat untuk mengantisipasi penyebaran Covid 19 terutama saat arus mudik dan balik di gerbang keluar masuk orang seperti terminal, pelabuhan, bandara dan stasiun kereta api.
Ini dikatakan oleh Ketua Komisi D DPRD Jatim dr Agung Mulyono, saat memimpin sidak komisinya di Stasiun Gubeng Baru, Surabaya pada Senin (17/4/2023).
“Jadi saat ini saya tekankan bahwa ada informasi Covid 19 naik. Ada omicron dan acturus, trennya naik sejak seminggu terakhir. Saya pesen agar prokes dijalankan,” katanya saat meninjau keberangkatan penumpang.
Bendahara DPD Demokrat Jatim itu meminta agar para penumpang disiplin menggunakan masker. Selain itu, para petugas harus memasang thermal scanner di tempat keberangkatan penumpang.
“Jadi agar para penumpang yang terdeteksi suhu tubuhnya tinggi bisa segera diperiksa dan kalau memang ada indikasi dikarantina,” tambahnya.
“Kereta api adalah primadona layanan di masyarakat kalau ada satu yang kena maka akan bahaya dan menyebar. Kita ingin indonesia tidak terulang seperti kemarin. Jadi di pintu masuk ada screening kalau memang 37,3 derajat keatas harus diperiksa lanjutan bahkan harus dikarantina,” tambahnya.
Dari pantauan, anggota DPRD Jatim dari Dapil Bondowoso-Situbondo-Banyuwangi itu terlihat mendatangi beberapa lokasi di stasiun gubeng baru.
Pada sidaknya ini, para wakil rakyat meninjau tempat kedatangan penumpang, serta fasilitas kesehatan dan ruang baca anak.
Dalam kesempatan itu, alumnus Fakultas Kedokteran (FK) Unair Surabaya itu meminta agar petugas kesehatan di stasiun tersebut berjaga secara penuh. Petugas juga harus menyediakan obat dan menyiapkan rujukan, jika ada penumpang sakit berat dan membutuhkan perawatan lebih lanjut.
Agung juga meminta agar pihak pengelola menambahkan alat emergency kit yang dioperasikan oleh paramedis terlatih. Sehingga ada penanganan kegawatdaruratan sebelum dirujuk, untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk yang dialami pasien.
Tidak cukup di dua tempat
Disisi lain, Agung Mulyono juga memuji sejumlah fasilitas yang tersedia di stasiun Gubeng seperti face recognise, penyediaan air minum gratis dan tempat baca anak. Fasilitas itu dinilai cukup bagus dan membantu meningkatkan kenyamanan penumpang kereta api saat mudik lebaran 2023 mendatang.
Dalam kesempatan itu, Agung Mulyono mengapresiasi kebijakan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang menambah 10 armada Bus Transjatim untuk koridor I rute perjalanan Sidoarjo – Surabaya – Gresik.
Kebijakan itu dirasa sangat tepat, karena pengguna transportasi penghubung dari Surabaya ke Gresik dan Sidoarjo itu sangat tinggi sehingga akan memperpendek waktu tunggu para penumpang.
“Saya mengapresiasi kebijakan ini karena sangat membantu masyarakat. Penumpang tidak perlu lama mengantre karena armada diperbanyak jadi jarak tunggunya bisa diperpendek,” katanya.
Bendahara DPD Demokrat Jatim itu menuturkan, keberadaan bus Transjatim sangat membantu pekerja dari Sidoarjo dan Gresik yang mencari nafkah di Surabaya. Dengan penambahan itu, akan lebih banyak lagi masyarakat yang bisa memanfaatkan fasilitas Transjatim terutama dari warga kelas menengah kebawah, yang penghasilannya pas-pasan.
“Tarif Transjatim ini kan murah. Warga bisa menghemat pengeluaran dan mereka tidak perlu menggunakan kendaraan pribadi. Sehingga kemacetan bisa ditekan,” tambah anggota DPRD Jatim dari Dapil Bondowoso-Situbondo-Banyuwangi itu..
Sementara Executive Vice President PT KAI Daop VIII, Fredi Firmansyah mengaku arus mudik kali ada trend peningkatan jumlah penumpang. Lonjakan penumpang diperkirakan terjadi pada 20 April 2023 atau H-1.
Untuk antisipasi Covid-19 varian omicron dan acturus, PT KAI khususnya daop VIII memperketat pelaksanaan prokes baik di stasiun maupun dalam kereta api. Dalam kereta api petugas akan mengawasi penumpang agar selalu memakai masker dan menerapkan prokes.
“Setiap saat petugas memperingatkan agar selalu menerapkan prokes,” ujarnya.
Jika ada penumpang yang gejala seperti Covid-19, ada penanganan kedaruratan sebelum dirujuk. Nang