Gus Fawait Sebut Kemesraan Jokowi dan Prabowo adalah Bentuk Keyakinan Sang Presiden pada Sang Pengganti

SURABAYA KANALINDONESIA.COM — Kemesraan antara Jokowi dan Prabowo yang menjadi perbincangan pasca pilpres 2019 sepertinya masih terus berlangsung hingga saat ini. Padahal keduanya adalah rival saat Pilpres. Namun keduanya malah saling bekerjasama dalam menata negara. Jokowi juatru memberi panggung untuk Ketua Umum Partai Gerindra di dalam pmerintahannya sebagai Menteri Pertahanan. Dianggap sekedar “hadiah hiburan” ternyata Jokowi justru tetap memberi kepercayaan kepada pensiuna berpangkat Jendral ini hingga jelang akhir jabatannya sebagai Presiden RI. Sebuah kisah yang tak pernah terjadi pasca rivalitas Pilpres.

Bagi Politisi Gerindra Muhammad Fawait, kolaborasi antara Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo Subianto yang tidak biasa ini tentu menjadi sorotan publik, tIdak hanya tingkat nasional saja melainkan internasional. Bahkan di Amerika saja yang katanya sangat demokartis dalam pilpres tidak bisa seperti yang ditunjukkan oleh Jokowi dan Prabowo.

“Di Amerika Serikat yang mentasbihkan demokrasi, pemimpinnya tidak bisa menunjukkan kolaborasi seperti kemesraan kolaborasi antara Presiden Jokowi dan pak Prabowo. Padahal sejak pilpres di tahun 2014 lalu pak Jokowi dan pak Prabowo pernah berkompetisi,” jelas bendahara Gerindra Jawa Timur ini, selasa (8/8/2023).

Kolaborasi indah antara Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto, ungkap pria yang akrab dipanggil Gus Fawait ini, terlihat dari penanganan Covid-19 beberapa tahun lalu. “Semua ekonomi dunia morat-marit. Namun, alhamdulillah, dengan stabilitas politik nasional yang terjaga terlebih adanya kolaborasi presiden Jokowi dan pak Prabowo justru Indonesia berhasil mengendalikan Covid-19,” jelasnya.

Presiden Laskar Sholawat Nusantara (LSN) ini mengatakan banyak negara lain kaget akan kemajuan Indonesia saat ini terlebih ditandai kedewasaan demokrasi bahwa berkompetisi dalam pesta demokrasi. “Adu gagasan yang wajar tapi kalau berbicara kepentingan berbangsa dan negara semua kepentingan pribadi dihilangkan,” jelasnya.

Keharmonisan antara Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto, sambung pria asal Jember ini, bisa diambil pelajaran jiwa patriotisme arah pemimpin bangsa. “Dulu ada pahlawan nasional yang patriotismenya tak diragukan lagi dalam merebut kemerdekaan. Sedangkan hari ini, juga dijumpai kepatriotismenya pak Jokowi dan pak Prabowo untuk mengisi kemerdekaan,”jelasnya.

Tanda-tanda harmonis antara Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto, kata Gus Fawait adalah sangat bagus dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, “Bahkan restu untuk pak Prabowo sudah sangat nampak sekali untuk memimpin Indonesia. Maka, kami yakin keberhasilan presiden Jokowi dalam memimpin negara ini akan dilanjutkan oleh presiden terpilih yaitu pak Prabowo Subianto,” tuturnya.

Keberhasilan ini sambung gus Fawait, pastilah memunculkan adanya pihak-pihak yang tidak ingin hal tersebut terjadi. “Mungkin ada yang tidak senang dengan keakraban keduanya. Saya pikir itu biasa dalam demokrasi dan keduanya sudah terbiasa untuk dicaci maki dan difitnah. Namun, keduanya tetap berlapang dada dan tidak mengganggu sedikitpun komitmen keduanya untuk bangsa ini,” jelasnya.

Dengan kehangatan keduanya harusnya tidak perlu kaget, berdampak dengan berbondong-bondongnya pendukung presiden Jokowi, termasuk para relawannya memberikan dukungan ke Prabowo Subianto. “Bahkan mungkin parpol pendukung pak Jokowi yang hari ini sudah menunjukkan keinginan merapat mendukung pak Prabowo di Pilpres,” jelasnya.

“Indonesia bisa mengatasi persoalan semuanya, bahkan pihak asing bisa iri atas keberhasilan keduanya. Gelombang besar pendukung serta relawan dan parpol pendukung presiden Jokowi yang alami yakin memberikan dukungan ke Prabowo di Pilpres karena mereka juga yakin kalau Prabowo bisa melanjutkan program dan kebijakan strategis presiden Jokowi,”tandasnya.

Pernyataan Gus Fawait ini tidak lepas dari pernyataan Muhammad Guntur Romli yang keluar dari PSI karena tidak bisa menerima dinamika PSI semakin dekat dengan Ketum Gerindra, Prabowo Subianto.”Ada hal yang menganggu hati nurani saya dan idealisme saya dengan kehadiran Prabowo Subianto di DPP PSI, Rabu 2 Agustus 2023,” kata Guntur Romli beberapa waktu lalu.

Guntur mengaku tidak benci ke Prabowo dan menghormati Prabowo selaku politikus. Prabowo juga merupakan Menteri Pertahanan RI di kabinet Presiden Jokowi saat ini. Namun dia tidak bisa menerima catatan mengenai Prabowo Subianto di masa lalu. nang