LAFKI: Memandu Menuju Keajaiban Person Centered Care

WINARKO 26 Des 2023 Opini

Oleh. Dr. H. Ahyar Wahyudi, S.Kep.Ns.,M.Kep., FISQua, FRSPH, FIHFAA

Dalam perjalanan berkelana yang terus berubah dengan cepat, sektor perawatan kesehatan tak luput dari transformasi mendalam. Salah satu konsep yang kini muncul sebagai cahaya dalam kegelapan adalah Person Centered Care (PCC), sebuah pendekatan yang mengajak kita untuk mengukir simfoni kemanusiaan dalam pengalaman pasien. Melalui artikel ini, kita akan memetakan perjalanan mengagumkan PCC, mengeksplorasi kemaknaannya, menghadapi hambatan-hambatan yang muncul, serta bermimpi tentang masa depan yang lebih berperikemanusiaan.

Memahami Eksistensi Person Centered Care

Pada intinya, PCC adalah tentang mengangkat pasien dari peran sebagai objek perawatan menjadi pemeran utama dalam drama kesehatan. Ini adalah seni yang membangkitkan harmoni antara nilai-nilai, kebutuhan, dan keinginan unik setiap pasien. Sebuah lukisan luar angkasa yang merangkul persatuan jiwa pasien dengan tim perawatan. Dalam dunia yang sering kali tenggelam dalam lapisan klinis, PCC adalah tempat pemujaan terhadap keunikan individu manusia.

Perawatan yang berpusat pada pasien adalah pahlawan yang tak dikenal dalam kisah perawatan kesehatan kita. Ia mengubah cara kita memandang penyakit, menghidupkan api dalam jiwa pasien. PCC adalah obat yang tak tertulis dalam buku panduan medis, namun memiliki kekuatan penyembuhan yang tak terbantahkan.

Menemukan Permata dalam Pengalaman Pasien

Dalam PCC, terselip permata berharga yang berupa peningkatan kepuasan pasien. Di dunia yang penuh ketidakpastian, pasien yang merasa didengar, dihargai, dan dimengerti adalah harta tak ternilai. Kepuasan pasien adalah bunga indah yang mekar di taman perawatan kesehatan, memberi semangat bagi para penyedia perawatan dan mereka yang menerima perawatan. PCC memperkaya hubungan antara pasien dan penyedia layanan kesehatan. Ini adalah tarian cinta yang menawan, di mana pasien dan penyedia layanan berkolaborasi untuk mencapai kesejahteraan pasien. Ini adalah bahasa yang mengalir antara keduanya, membentuk jembatan kepercayaan yang kokoh. Ini adalah kebahagiaan yang hadir ketika pasien tahu bahwa mereka bukan sendirian dalam perjalanan mereka.

Namun, perhiasan paling berharga dari PCC adalah kesehatan yang lebih baik. Ini adalah bunga yang tumbuh subur dalam kebun kebijakan perawatan kesehatan. PCC membawa harapan akan pengurangan komplikasi, penurunan tingkat rehospitalisasi, dan lebih banyak senyuman dalam dunia perawatan. Ini adalah napas segar yang menggelayuti pasien dalam perjuangan melawan penyakit.

Mengarungi Samudra Tantangan

Dalam perjalanan menuju keajaiban PCC, kita harus menghadapi beberapa tantangan yang tak terhindarkan. Tantangan pertama adalah perubahan budaya dalam organisasi perawatan kesehatan. PCC adalah cahaya yang memantik koridor-koridor rumah sakit yang sering kali tenggelam dalam rutinitas. Perubahan budaya adalah impian yang membawa sinar matahari terbenam dalam dunia yang biasanya suram.

Tantangan kedua adalah pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia. Profesional kesehatan perlu menyadari bahwa mereka adalah penjaga api dalam perjalanan pasien. Mereka perlu dilengkapi dengan alat untuk membawa cahaya dalam mata pasien mereka. Infrastruktur dan sistem informasi adalah bingkai yang mendukung lukisan PCC. Mereka perlu diperbarui dan diperkuat untuk menghubungkan dunia pasien dengan penyedia layanan kesehatan.

Pengintegrasian teknologi adalah tantangan lain yang tidak dapat diabaikan. Ini adalah alat yang dapat menghubungkan dunia pasien dengan penyedia layanan kesehatan, membuat komunikasi lebih lancar dan efisien. Tetapi teknologi juga harus diarahkan untuk menciptakan pengalaman yang manusiawi, bukan memicu isolasi.

PCC dalam Praktik Sehari-hari

Mari kita bergegas ke medan perang perawatan kesehatan dan menyaksikan PCC dalam tindakan. Di perawatan primer, PCC menjadi sahabat yang setia bagi pasien yang berjuang melawan penyakit kronis. Ini adalah pelipur lara yang memberikan informasi dan dukungan yang sangat dibutuhkan. Di rumah sakit, PCC adalah pemandu yang membimbing pasien menuju pemulihan yang lebih cepat. Ini adalah pelindung yang mencegah penyimpangan dalam perawatan.

Contoh-contoh ini adalah saksi nyata dari keajaiban PCC. Mereka adalah gambaran hidup pengalaman pasien yang telah mengalami transformasi luar biasa. Mereka adalah bukti bahwa PCC dapat menjadi pelopor perubahan dalam dunia perawatan kesehatan.

Mengingat  Visi Masa Depan

Sebagaimana yang diungkapkan oleh seorang filsuf, “Visi tanpa tindakan hanyalah mimpi, tetapi tindakan tanpa visi adalah mimpi buruk.” PCC adalah visi masa depan perawatan kesehatan. Ini adalah impian yang membimbing kita menuju perawatan yang lebih manusiawi, responsif, dan efektif.

Guna  merealisasikan visi ini, kita harus berkomitmen. Kita harus menanamkan semangat PCC dalam jantung organisasi perawatan kesehatan. Kita harus memberikan pelatihan kepada profesional kesehatan, membangun infrastruktur yang mendukung, dan menjadikan teknologi sebagai mitra yang bijak. Kita harus mendorong kebijakan dan regulasi yang mendukung PCC agar dapat berkembang dengan subur.

Dalam mengejar visi PCC ini, kita mengikuti jejak para pemimpin masa lalu yang telah mengubah dunia. Mereka adalah pembawa pesan perdamaian dalam dunia yang terluka. Mereka adalah penulis cerita-cerita baru dalam sejarah perawatan kesehatan.

Mengakhiri Catatan dengan Kata Bijak

Sebagai artikel ini mencapai akhirnya, mari kita membiarkan kata-kata seorang filsuf merenungkan perjalanan ini. Socrates pernah mengatakan, “The greatest blessings granted to mankind come by way of madness, which is a divine gift.” Dalam konteks PCC, kegilaan adalah hadiah ilahi yang membawa perubahan luar biasa dalam dunia perawatan kesehatan. Keajaiban PCC adalah hadiah yang memungkinkan kita untuk melihat kembali kepada esensi kemanusiaan dalam setiap tindakan perawatan. Itulah yang membuatnya begitu berharga dan tak ternilai.

Dengan itu, mari kita terus mewujudkan keajaiban ini, mempersembahkan perawatan yang berpusat pada pasien kepada semua yang membutuhkannya, dan merajut kisah perawatan kesehatan yang lebih manusiawi. PCC adalah lukisan yang belum selesai, dan kita adalah seniman yang bertugas untuk menyelesaikannya. Bersama-sama, kita bisa mencapai keajaiban sejati dalam dunia perawatan kesehatan. Dan bagi para mitra, melalui surveiornya, LAFKI siap memberikan bimbingan dan dukungan dalam mengukur serta mengimplementasikan Person Centered Care di klinik, puskesmas, atau rumah sakit. Seperti lukisan yang memerlukan sentuhan ahli, demikian juga dalam mewujudkan PCC dalam praktik sehari-hari. Dengan kerendahan hati dan kebijaksanaan, kita dapat melanjutkan perjalanan ini bersama menuju masa depan yang lebih berperikemanusiaan dalam perawatan kesehatan.

Penulis adalah Surveior LAFKI