BANGKALAN KANALINDONESIA.COM – Masyarakat Bangkalan tampaknya harus ekstra sabar hadapi Pandemi ini. Selain ruang gerak yang dibatasi , bantuan pemerintah pun mengecewakan.
Bagaimana tidak beras bantuan yang harus diberikan dg kualitas baik ternyata yang diterima justru yang kualitasnya jelek dan tidak layak konsumsi.
Inilah temuan Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak saat melakukan kunjungan mendadak ke Dinas Sosial Kab. Bangkalan, Rabu (4/8) pasca tersebar informasi adanya bantuan sosial berupa beras yang ditujukan kepada Kabupaten Bangkalan tidak layak konsumsi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Program bantuan sosial ini berupa bantuan beras 3.000 paket yang merupakan program dari Kementerian Sosial RI.
Pas dilakukan pengecekan, beras yang dikemas dengan bertulis ” Bantuan Beras PPKM Darurat Kemensos RI” tersebut berwarna kuning dan terdapat kutu beras.
“Jadi tadi kita menemukan bahwa kualitas beras bantuan ini memang tidak baik,” jelas Emil.
Didampingi oleh Bupati Bangkalan R Abdul Latif Amin Imron dan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bangkalan Wibagio Suharta, Wagub Emil menghimbau agar bantuan tersebut untuk tidak di distribusikan terlebih dahulu.
“Kami tentunya menyampaikan jangan di distribusikan yang ini, kita akan segera tindak lanjut dan kita akan segera pastikan mereka yang sudah terdata harus tetap menerima beras yang layak,” tegas Emil.
“Dengan adanya komunikasi ini kita bisa segera koordinasikan,” imbuhnya.
Dalam beberapa hari kedepan, Emil memastikan beras pengganti akan segera dikirimkan untuk selanjutnya diberikan kepada masyarakat Kab. Bangkalan.
“Ini tadi saya telpon Pak Alwi (Kadinsos Jatim), artinya hitungan hari harus sudah sampai penggantinya, karena masyarakat sudah nunggu,” terangnya.
Menurut Emil, permasalahan ini merupakan hal yang harus diatasi bersama. Peran dari pemerintah daerah merupakan hal yang sangat penting dalam membantu pengawalan program yang datang dari Pemerintah Pusat.
“Ini kerja bersama, Kemensos ngurusi seluruh Indonesia dan Kemensos pun akan seneng tau ada temuan ini yang kita temukan karena pemda memang diminta Kemensos untuk turut mengawal penyaluran bansos. Oleh karena itu, peran pemerintah daerah penting, jadi mohon di maklumi bahwa pemerintah daerah harus bisa membantu Kemensos mengawal program ini,” tuturnya.
Mantan Bupati Trenggalek ini pun menyebut kejadian ini tidak terjadi di seluruh wilayah Jawa Timur melainkan hanya beberapa daerah saja.
“Tolong diingat, dari seluruh Jatim yang bermasalah ada di beberapa daerah, jadi yang lainnya menerima beras dengan kualitas bagus. Tetapi yang sedikit tapi bermasalah ini harus segera ditindak cepat,” katanya.
“Kami yakin juga kalau ini ada kaitan dengan amanah dari supplier yang tidak baik, Kemensos akan mengambil tindakan, saya yakin,” sambungnya.
Selain itu, Emil sangat mengapresiasi respon cepat dari Pemkab Bangkalan dan berharap komunikasi seperti ini akan terus berjalan dengan baik.
“Saya mengapresiasi Pemkab Bangkalan dan saya berterimakasih kepada Pak Bupati dan Kadinsos atas kerja cepatnya, pagi pagi bangun saya di info, langsung saya lapor Ibu Gubernur dan Ibu Gubernur bilang untuk menindaklanjuti dengan segera,” terangnya.
“Komunikasi kita harus cair hari-hari seperti ini biar cepat bergerak, sehingga ada keputusan, ada kepastian,” imbuhnya.
Terakhir, Emil pun mengatakan bahwa antisipasi harus dilakukan dalam melihat masalah yang terjadi karena operasi bantuan ini dibuat simultan dengan melibatkan berbagai sumber.
“Antisipasinya kita akan kumpulkan semua data ini dan pastikan suppliernya, kalau memang bener masalahnya dari supplier, ya suppliernya harus dapat sanksi agar tidak terulang kembali,” tutupnya. nang