SIDOARJO, KANALINDONESIA.COM: Momentum salurkan sembako pada semua warga Desa Betro Kecamatan Sedati, Sidoarjo, Jatim, adalah bentuk kepedulian keluarga besar H.Wahajad, melalui putra sulungnya Arif Rahman Agus Wibowo (mas Agus). Di tengah gemerlapnya Desa Betro, masih terselip sejumlah keluarga prasejahtera.
Hal tersebut di jumpai mas Agus sendiri, saat berkunjung door to door ke rumah warga, dari sinilah mas Agus terketuk hatinya untuk menyisihkan sebagian riski yang di milikinya, untuk bersedekah kepada semua warga desa, tanpa terkecuali, dengan membagikan satu kantong beras.
Tidak tebang pilih dalam menyalurkan bahan pangan ini, Agus di dampingi sosok wanita yang enerjik, Dian Widayati (istrinya),dan sejumlah warga untuk menyalurkan sembako itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dengan berjalan kaki, keluar masuk dusun, Agus menyerahkan langsung sembako itu dari tangannya.
Berbagai perspektif pun muncul ke permukaan. Tapi bagi Agus, itu adalah sesuatu hal yang wajar. Memang momen tersebut berbarengan dengan pelaksanaan Pilkades di desa setempat.
Niat kami adalah berbagi kepada sesama,”kata mas Agus. Minggu, (05/6/2022).
Nilainya sih tidak seberapa, lanjutnya,”harapan kami, dapat bermanfaat bagi semua, murni, “Yarjuuna Rohmatahu Wayakhoofuna Adzaabahu” alias niat yang hanya berharap Rohmat Alloh (ridho Alloh & Surga Alloh) dan hawatir/takut dari Azab/siksa/neraka Alloh, mudah diucapkan namun dalam prakteknya perlu perjuangan dan konsistensi. Yap, beribadah kepada Alloh yang semata diniati karena-Alloh akan mendatangkan pahala dan pertolongan Alloh, sebaliknya bila beribadah yang tidak dilandasi karena-Alloh bukan hanya tidak mendatangkan pahala namun lebih dari itu malah merugikan diri kita sendiri,”ujarnya.
Sementara Mbak Dian, sapaan Dian Widayati istri mas Agus, saat di temui dikediamannya, dirinya sempat cerita panjang lebar, kalau dirinya sejak lama sudah aktif di komunitas peduli sesama.
“Daripada kami hadir di daerah lain, kalau di desa kami masih ada yang membutuhkan, ya mending disalurkan di tempat kami sendiri,”ujar wanita 40 tahun itu.
Banyak sesuatu yang baru, dan hikmah yang didapat, mulai dari merawat penderita kanker payudara stadium 4, bedah rumah, anak jalanan, serta kaum dhuafa.
“Pokoknya pengalaman yang sangat berharga dech mas, dengan begitu, kami sekeluarga dapat introspeksi diri, bahwasanya riski yang kita miliki bukan seutuhnya milik kami, namun, sebagian ada yang menjadi hak mereka yang membutuhkan,”ucapnya, menceritakan pengalamannya.
Berdasarkan data yang dihimpun reporter media Kanalindonesia.com, sekitar 2500 kantong beras yang disalurkan, dengan klasifikasi sebagai berikut, 600 kantong untuk warga Dusun Sudimoro, 450 kantong untuk warga Dusun Kepuh sisanya untuk Dusun Betro dan sekitarnya. (Irwan)