JAKARTA, KANALINDONESIA.COM: Konser grup musik asal Korea, Blackpink, di GBK Senayan, Jakarta pada Sabtu dan Minggu (11-12/3/2023) sukses digelar dengan dihadiri 70.000 penonton. Grup K-Pop pelantun lagu Pink Venom ini memiliki penggemar di Indonesia, bahkan para penggemar ini berangan-angan bisa seperti mereka yang terkenal di tingkat dunia.
Menyingkapi hal tersebut, kini hadir pendidikan informal Born Startraining Centre Indonesia-Korea di Jakarta untuk menghasilkan generasi muda yang mampu bersaing di dunia entertainment tingkat internasional
Sabrina Irine selaku Founder & SEO Born Startraining Centre Indonesia-Korea mengatakan setiap anak punya potensi dan ketertarikan yang berbeda. Tugas orangtua untuk menemukan apa yang diinginkan dan mengembangkannya, bukan memaksa untuk mendalami minat tertentu sesuai keinginan orangtuanya, karena anak sedang dalam masa eksplorasi dan mencoba segala hal.
Oleh karena itu diperlukan tempat dalam menyalurkan bakat dan talenta melalui pendidikan informal dan turut mencerdaskan bangsa Indonesia. Salah satunya di Born Startraining Centre Indonesia-Korea.
“Dengan diluncurkannya Born Startraining Centre Indonesia-Korea ini, Saya mengharapkan masyarakat dapat lebih menghargai bakat dan talenta anak yang unik sekaligus menjadi tempat menambah wawasan tentang budaya Korea di padukan dengan budaya indonesia” ungkap Sabrina Irine pada peluncuran Born Startraining Centre Indonesia-Korea dan Star International di Sedayu City, Jakarta Timur, Senin (13/3/2023).
Sabine yang bergelut sebagai praktisi tumbuh kembang anak dan remaja menjelaskan pendidikan yang dipimpinnya menerapkan konsep pendidikan informal dengan pengembangan karakter melalui terapi hipnoterapi agar tercipta generasi muda yang mampu bersaing di dunia entertainment tingkat internasional.
Ia juga memaparkan bagi masyarakat yang ingin bergabung dengan sekolah informal ini bisa memilih program-program special yang ada di Born Startraining Centre Indonesia-Korea, yakni :
1. School of Entertainment. Berfokus pada pembangunan skill dalam dunia hiburan dari skill dance, vocal, acting, modeling, beserta skill pelengkap seperti etika, social media, personal branding, kontrak, penampilan dan banyak lagi.
2. School of Professional Make Up. Program yang dirancang untuk memantapkan skill make-up hingga sekelas kemampuan profesional.
3. School of Personality & Communication. Berfokus pada pembentukan kepribadian diri dan teknik komunikasi baik personal maupun public.
“Untuk biaya pendidikan bervariasi di tiap program. Ada jenjang tingkatan basic atau pemula, menengah dan lanjutan. Untuk tingkat pemula di kisaran Rp 12 juta per tiga bulan. Ini lebih murah daripada pendidikan di Korea langsung disana,” ungkap Sabine.
Ia menambahkan pihaknya juga menjalin kerjasama dengan sejumlah agensi bakat di Korea untuk membuka lebar kesempatan memulai debut peserta didik berkarir di Korea.
“Kami menjalin kerjasama dengan SM Entertainement, JYP Entertaiment, YG Entertaiment, Cube Entertaiment, Jellyfish Entertaiment,’ katanya.
Bertempat di Suite Life @Sedayu City Residence, Miss Sabrina Irine memulai karir sebagai model sejak usia 19 tahun hingga ke mancanegara. Mewujudkan mimpi untuk ikut membagikan pengalamannya dalam sekolah informal dengan meresmikan Born Startraining Centre Indonesia-Korea.
“Dengan diluncurkannya Born Startraining Centre Indonesia-Korea ini, Saya mengharapkan masyarakat dapat lebih menghargai bakat dan talenta anak yang unik sekaligus menjadi tempat menambah wawasan tentang budaya Korea di padukan dengan budaya indonesia” ungkap Sabrina Irine selaku Founder & SEO Born Startraining Centre Indonesia-Korea.
Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah tamu undangan antara lain Nesya Anjab & Nabila Desbang selaku Kepala Dinas Pariwisata & Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, Anang (Seksi Pemasaran & Parekraf Jakarta Timur), Jarenta Sinaga (GM Operasional Commercial Retail 1 Sedayu City) dan Fahmi Idris (Perwakilan Daya Makara Universitas Indonesia).
“Perwakilan Daya Makara Universitas Indonesia ikut mendukung hadirnya Born Startraining Centre Indonesia-Korea dalam menyiapkan generasi muda Indonesia untuk berkiprah di dunia hiburan yang tidak hanya di Indonesia, tapi juga internasional. Melalui Born Startraining Centre diharapkan dapat menjadi wadah bagi masyarakat dan mahasiswa UI dalam mengembangkan kepribadiannya sesuai dengan bakat dan talentanya,” imbuh Fahmi Idris sumringah.
Sementara itu, Jarenta Sinaga selaku GM Operasional Commercial Retail 1 Sedayu City menilai salah satu alasan pihaknya melakukan partnership dan memberi ruang pada Born Startraining Center adalah fenomena Korean wave di Indonesia sangat melonjak, terlebih lagi pada kalangan remaja mulai dari music, dance, fashion, sampai pada lifestyle.
“Pada tahun 2019, Twitter mengumumkan daftar negara yang paling banyak men-tweet terkait artis Kpop sepanjang tahun 2019 dan Indonesia berada pada peringkat 3 setelah Thailand dan Korea Selatan. Sedangkan untuk penayangan video-video K-pop di Youtube berdasarkan negara, Indonesia menempati posisi ke-2 dengan persentase 9.9%. Dengan adanya hal tersebut maka kami melihat bahwa Born Star Training Center ini memliki adanya peluang untuk para remaja untuk mengembangkan potensi dalam diri mereka seperti menyanyi, menari, dan dalam menjalankan sebuah peran,” tandas Jarenta Sinaga. (Rudi_Kanalindonesia.com)