TIDORE KEPULAUAN, KANALINDONESIA.COM: Tingkatkan efektifitas kinerja untuk mencapai visi dan misi yang tertuang dalam RPMJ, Pemerintah Kota Tidore Kepulauan (Tikep) bakal melakukan evaluasi terhadap pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD), yang menduduki jabatan esselon II di lingkup Pemerintah Kota Tidore Kepulauan (Tikep).
Kurang lebih 15 kepala pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) pada jabatatan eselon II di lingkup Kota Tidore Kepulauan bakal dievaluasi dalam waktu dekat ini.
Dari jumlah tersebut beberapa dintaranya bakal di nonjobkan serta akan dilakukan rolling.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan Muhammad Sinen mengungkapkan bahwa, evaluasi ini nantinya berbasis kinerja, karena saya lihat masih banyak OPD yang kurang bsrinovasi, Selsasa (20/9/2022).
“Karena banyak OPD yang masih kurangnya inovasi, maka evaluasi ini nantinya dilakukan berbasis kinerja,” tegasnya.
Lanjutnya, minimnya kinerja OPD tersebut, dapat dilihat dari penilaian Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), yang menyebutkan Kota Tidore merupaka salah satu daerah dengan kriteria kurang inovasi.
“Agar daerah ini bisa berkembang lebih cepat, maka pimpinan OPD yang kinerjanya kurang baik itu, akan diganti dengan orang-orang yang berkompeten pada bidangnya,” terangnya.
“Selain banyak pimpinan OPD yang kurang inovasi, saya juga melihat dalam penyerapan anggaran di masing-masing OPD itu juga tidak terlalu maksimal dan belum mampu mengenjot pendapatan asli daerah (PAD), sehingga membuat banyak program tersendat,” pungkasnya.
Orang nomor dua di Kota Tikep yang biasa disapa Ayah Erik ini menegaskan, evaluasi tersebut bukan didasari pada prinsip suka dan tidak suka, melainkan dilekatkan pada penilaian kinerja setiap OPD tersebut.
“Yang kita harapkan adalah pimpinan OPD yang bekerja dengan efektif, sehingga dapat mensukseskan apa yang menjadi visi misi, karena itu merupakan arah pembangunan Tidore ke depan,” katanya.
Ia mengemukakan, sebagai pembantu Wali kota dan Wakil Wali kota, para kepala OPD dan kepala bagian, mestinya menunjukan loyalitasnya dengan prestasi, tanpa menunggu arahan pimpinan.
Karena dengan begitu pelayanan terhadap masyarakat akan benar-benar terwujud demi kesejahteraan bersama.
“Jadi kalau ada OPD yang dievaluasi maka itu harus diterima dengan lapang dada, sebab jabatan ini bukan warisan yang harus dipertahankan mati-matian,” ujarnya.
Muhammad Sinen menambahkan, setelah dilakukan evalusi kinerja bagi pejabat eselon II, hal yang sama juga bakal dilakukan pada pejabat III dan IV.
“Ini juga bakal ada dinonjob dan dirotasi atau rolling jabatan. Intinya semua akan kita evaluasi namun itu dilakukan secara bertahap,” tutupnya. (Iswan_KanalIndonesia.com).