LAMONGAN, KANALINDONESIA.COM: Rumah pemotongan hewan (RPH) di Lamongan selama ini tidak diminati para jagal Sapi. Sedangkan lokasi RPH tersebut berada di area Pasar Tradisional Produk Peternakan terpadu, dalam seharinya hanya memotong seekor sapi. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Kabupaten Lamongan Sukriyah kepada KanalIndonesia (04/01/2022).
“ Sepinya RPH ini dikarenakan tradisi masyarakat masih lebih suka memotong sapi secara tradisional di tempatnya sendiri,” katanya.
Masih menurut Sukriyah, Disnakkeswan telah berupaya untuk menyosialisasikan RPH yang berada di sebelah baratnya Pasar Sidoharjo, Lamongan itu, sehingga masyarakat memanfaatkan fasilitas tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Masih menurut Sukriyah, biaya pemotongan relatif murah, yakni Rp50 ribu per ekornya. Sedangkan jika setelah dilakukan pemotongan proses lainnya, seperti pengulitan, pengelompokan daging, maka biayanya Rp350 ribu per ekor.
” Biaya pemotongan relatif murah, sisi lain, di RPH, limbah termasuk darah atau kotoran lain langsung ditampung di tempat aman. Sedangkan di pemotongan yang lain belum tentu tidak mengotori lingkungan,” imbuhnya.
Sedangkan pemerhati pembangunan di Lamongan, Sutarno ( 45 ) warga Sambeng mengkritisi terkait sepi dan terkesan ( RPH ) atau rumah penyembelih hewan mangkrak dan sudah menyerap anggaran cukup besar.
”Pembangunan dengan anggaran besar, anggaran operasional, dan pemeliharaan juga besar. kondisi RPH sangat tidak seimbang dengan PAD yang dihasilkan. Disnakkeswan harus punya terobosan agar RPH itu diminati masyarakat atau jagal,” kata Tarno (04/01/2022).
Sedangkan menurut penurutan salah satu jagal sapi dari Babat, yang namanya minta dirahasikan, mengatakan bahwa dengan melakukan pemotongan hewan di RPH Lamongan justru biaya cukup tinggi, dan waktu pun juga bertambah karena harus bolak balik ke RPH.
“ Kalau saya memotong sapi lewat RPH di Lamongan, justu kosnya tinggi, karena harus bolak balik ke RPH. Seharunya satu jam selesai bisa 2 jam dngan waktu diperjalana, “ terangnya kepada SuaraIndonesia. (Ali Muhtar_kanalindonesia.com)