Diperlukan Kerja Sama Seluruh Sektor Untuk Genjot 1 Juta Barel Minyak Per Hari

- Editor

Kamis, 3 Juni 2021 - 20:11 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Diperlukan kerja sama seluruh sektor untuk genjot 1 juta barel minyak per hari. Foto : Istimewa

Diperlukan kerja sama seluruh sektor untuk genjot 1 juta barel minyak per hari. Foto : Istimewa

Diperlukan kerja sama seluruh sektor untuk genjot 1 juta barel minyak per hari. Foto : Istimewa

JAKARTA, KANALINDONESIA.COM:  Target pemerintah untuk mencapai produksi sebesar 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar kaki kubik gas bumi per hari (BCFPD) pada 2030 dapat tercapai dengan komitmen bersama seluruh pemangku kepentingan, baik dalam maupun luar sektor energi.

Perbaikan kebijakan yang dilakukan Kementerian ESDM seyogyanya didukung juga dengan upaya perbaikan kebijakan oleh pemangku kepentingan di sektor lainnya.

“Kerja sama di antara seluruh pemangku kepentingan merupakan salah satu prioritas IPA pada tahun 2021 ini. Kementerian Keuangan merupakan salah satu stakeholder yang penting di industri hulu migas, selain Kementerian ESDM,” ungkap Presiden Indonesia Petroleum Association (IPA), Gary Selbie, pada acara IPA Planning and Strategy Meeting, beberapa waktu yang lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ditambahkannya, penghargaan terhadap kesucian kontrak, kepastian peraturan, dan fasilitas fiskal yang menarik merupakan tiga hal yang paling penting untuk dapat menarik minat investor migas dalam menanamkan investasinya di Indonesia. Di samping, masih besarnya cadangan migas di Indonesia yang belum dieksplorasi dan produksi. Saat ini, IPA telah dilibatkan dalam banyak diskusi dengan Kementerian ESDM untuk menghasilkan kebijakan yang lebih dapat menarik investasi pada industri hulu migas nasional.

Baca Juga :  OJK Jateng Dorong Akses Keuangan Sektor Pertanian

Namun, kebijakan yang diterbitkan tersebut perlu mendapat respon yang positif dari pemangku kepentingan lainnya karena aktivitas hulu migas sangat terkait dengan kementerian atau lembaga lainnya, baik di tingkat nasional maupun daerah.

Berdasarkan data terbaru yang dikeluarkan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), produksi rata-rata per hari migas nasional pada kuartal pertama 2021 ini tercatat sebanyak 679.500 BOPD minyak bumi dan 5.539 MMSCFD gas bumi. Angka itu sekitar 97, 3% dari target produksi tahun 2021 yang sebesar 705.000 BOPD untuk minyak bumi dan 5.638 MMSCFD untuk gas bumi.

Kendati demikian, dengan adanya tren harga minyak dunia yang membaik pada tahun ini diharapkan dapat mendorong tingkat investasi industri hulu migas. “Tren investasi juga sudah mulai kelihatan membaik, setelah pada 2020 karena pandemi, investasi hulu migas di dunia menurun 30%, dan sekarang ini sudah mulai membaik,” tutur Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto pada Konferensi Pers Kinerja Hulu Migas Kuartal I 2021.

Ditambahkan Dwi, SKK Migas mengupayakan beberapa hal untuk mengejar target produksi dan lifting pada tahun 2021, di antaranya meningkatkan program kerja pemboran sumur, workover, dan pemeliharaan sumur (well service). Melalui upaya ini diharapkan terdapat peningkatan produksi migas.

Baca Juga :  MKMK Jatuhkan Sanksi Tertulis Pelanggaran Etik Hakim Konstitusi Anwar Usman

Dalam hal kerja sama dengan sektor lain, SKK Migas saat ini bersama Kementerian ESDM dan Kementerian Keuangan tengah berdiskusi untuk rencana pemberian sistem fiskal yang menarik bagi pengembangan lapangan-lapangan migas di Indonesia. Insentif tersebut diperlukan untuk menjaga tingkat keekonomian proyek pengembangan lapangan.

“Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga tingkat keekonomian investor. Kami harapkan komitmen ini turut diikuti oleh pelaksanaan komitmen program kerja oleh KKKS,” ujar
Dwi.

Di sisi lain, lembaga kajian Wood Mackenzie secara terpisah menyoroti minimnya investasi pada sektor hulu migas dan hal itu akan bertahan pada tahun ini. Head of Upstream Analyst Wood Mackenzie, Fraser McKay, mengatakan investasi hulu migas secara global akan stagnan pada angka US$300 miliar pada 2021.

Data Wood Mackenzie menunjukkan iklim investasi migas Indonesia berada di bawah rata-rata global. Skala daya tarik fiskal hulu migas Indonesia hanya mencapai 2,4 (pada skala 0-5). Angka itu berada di bawah rata-rata dunia yang sebesar 3,3. @Hasrida

Berita Terkait

Dok, DPR RI Sahkan UU Desa, Jabatan Kades Jadi 8 Tahun
MKMK Jatuhkan Sanksi Tertulis Pelanggaran Etik Hakim Konstitusi Anwar Usman
OJK Jateng Dorong Akses Keuangan Sektor Pertanian
Gelar Rakorlantas Lintas Sektoral, Kapolda Jatim: Pemudik Tahun ini Naik 58 Persen
Satpol PP Pamekasan Razia Gerobak PKL Tak Bertuan Yang Sering Membuat Macet Arus Lalin
Dua Hakim Agung Diperiksa KPK sebagai Saksi Terkait Kasasi Kasus KM 50
Rolland E Potu Ingatkan Kominfo, Batasi Website Judi Online Masuk di Indonesia
Momen Lebaran, KAI Daop 4 Semarang Operasikan 3 KA Tambahan

Berita Terkait

Kamis, 28 Maret 2024 - 16:38 WIB

Dok, DPR RI Sahkan UU Desa, Jabatan Kades Jadi 8 Tahun

Kamis, 28 Maret 2024 - 16:13 WIB

MKMK Jatuhkan Sanksi Tertulis Pelanggaran Etik Hakim Konstitusi Anwar Usman

Kamis, 28 Maret 2024 - 09:26 WIB

OJK Jateng Dorong Akses Keuangan Sektor Pertanian

Rabu, 27 Maret 2024 - 20:55 WIB

Gelar Rakorlantas Lintas Sektoral, Kapolda Jatim: Pemudik Tahun ini Naik 58 Persen

Rabu, 27 Maret 2024 - 14:30 WIB

Satpol PP Pamekasan Razia Gerobak PKL Tak Bertuan Yang Sering Membuat Macet Arus Lalin

Rabu, 27 Maret 2024 - 05:21 WIB

Dua Hakim Agung Diperiksa KPK sebagai Saksi Terkait Kasasi Kasus KM 50

Selasa, 26 Maret 2024 - 19:58 WIB

Rolland E Potu Ingatkan Kominfo, Batasi Website Judi Online Masuk di Indonesia

Selasa, 26 Maret 2024 - 15:48 WIB

Momen Lebaran, KAI Daop 4 Semarang Operasikan 3 KA Tambahan

KANAL TERKINI

KANAL SUMATRA

Gunung Marapi Erupsi, Sejumlah Penerbangan di Batalkan

Kamis, 28 Mar 2024 - 17:50 WIB