Foto Udara Banjir Bandang Kota Batu

- Editor

Minggu, 7 November 2021 - 20:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BATU, KANALINDONESIA.COM: Banjir bandang yang menerjang Kota Batu, Jawa Timur, pada Kamis (4/11), tak hanya dipicu oleh faktor cuaca semata. Hasil survey udara yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Walikota Batu dan jajaran Forkompimda pada Sabtu (6/11), didapatkan beberapa data visual yang menunjukkan adanya titik-titik longsor di sepanjang tebing alur lembah sungai di wilayah hulu.

Pengamatan visual dari heli yang terbang rendah menemukan adanya enam alur lembah sungai yang setiap sisinya sangat terjal, tidak dilindungi oleh vegetasi yang rapat dan memiliki akar yang kuat. Ketika hujan turun dengan intensitas tinggi, kondisi tersebut akan memicu terjadinya longsoran-longsoran yang kemudian terkumpul dan membentuk bendungan alam yang menutup alur air. Longsoran ini tidak hanya menutup alur alir dengan material tanah longsoran, tetapi juga dengan pohon-pohon yang tumbang terbawa material longsor.

Bendungan alami itu menurut analisis sementara kemudian diduga jebol dan tidak kuat menahan debit air setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah hulu pada Kamis (4/11) pukul 14.00 WIB.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hasil survey lain di bagian hilir, didapatkan pula data visual yang menunjukkan bahwa di sepanjang bantaran sungai terdapat perkebunan semusim yang melebar hingga di tebing sungai.

Dari pengamatan melalui udara tersebut tampak jelas bahwa perkebunan itu mengalami kerusakan seperti meleleh karena tergerus air hujan dengan intensitas tinggi. Di samping itu, jenis vegetasi yang ditanam tidak memiliki akar yang kuat untuk mengikat tanah dan menyerap air.

Ketika ada debit air yang cukup besar dari wilayah hulu, maka lelehan atau longsoran di wilayah tengah dan hilir akan menambah kontribusi sedimen. Sehingga ketika sampai di permukiman warga ketebalan lumpur menjadi sangat besar.

Berita Terkait

Foto Persiapan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto Kunjungi Lokasi Terdampak Gempa di Pulau Bawean
IOH, Kesenjangan Digital Desa dan Kota Lewat 3Kiosk
Kejari Tanjung Perak Bersama Jurnalis KOMPAK Gelar Lomba Fotografi, Sambut HBA ke-63
KCI Sosialisasikan Keselamatan di Perlintasan KA, Kediri
FOTO -Kesenian saat Presiden dan Ibu Iriana Gelar Jamuan Santap Malam bagi Para Pemimpin G20
Penyelundupan Benih Lobster
Foto Reog Ponorogo
Foto: Hasil Breeding 29 Komodo Dragon Menetas di KBS

Berita Terkait

Minggu, 24 Maret 2024 - 16:44 WIB

Foto Persiapan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto Kunjungi Lokasi Terdampak Gempa di Pulau Bawean

Kamis, 7 Desember 2023 - 15:47 WIB

IOH, Kesenjangan Digital Desa dan Kota Lewat 3Kiosk

Jumat, 7 Juli 2023 - 12:45 WIB

Kejari Tanjung Perak Bersama Jurnalis KOMPAK Gelar Lomba Fotografi, Sambut HBA ke-63

Rabu, 28 Juni 2023 - 12:43 WIB

KCI Sosialisasikan Keselamatan di Perlintasan KA, Kediri

Rabu, 16 November 2022 - 09:35 WIB

FOTO -Kesenian saat Presiden dan Ibu Iriana Gelar Jamuan Santap Malam bagi Para Pemimpin G20

Rabu, 19 Oktober 2022 - 07:08 WIB

Penyelundupan Benih Lobster

Jumat, 22 Juli 2022 - 07:13 WIB

Foto Reog Ponorogo

Kamis, 30 Juni 2022 - 06:59 WIB

Foto: Hasil Breeding 29 Komodo Dragon Menetas di KBS

KANAL TERKINI

KANAL EKSBIS

OJK Jateng Dorong Akses Keuangan Sektor Pertanian

Kamis, 28 Mar 2024 - 09:26 WIB