BANGKALAN,KANALINDONESIA.COM: Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Peduli Hewan Ternak (GP2HT) Bangkalan – Jatim, gelar unjuk rasa ke Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Bangkalan. Unjuk rasa GP2HT kali ini meminta agar Disnak Bangkalan lebih transparan dan alokasi bantuan pusat sebesar Rp. 1,4 milyar untuk penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), disoal.
Koordinator Aksi (Korlap) Dziki Maulana dalam orasinya didepan Kepala Disnak Bangkalan, Ahmat Hafid didampingi Kabid Keswan Disnak Bangkalan, Ali Makki serta mendapat pengawalan ketat dari puluhan aparat Polres Bangkalan. Mengatakan sesuai UU RI Nomor 18 tahun 2019 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan pada bab V bagian 1 tentang pengendalian dan penanggulangan hewan. Pada kenyataan dan realita yang ada, persedian obat- obatan untuk penanganan PMK di Bangkalan terbilang mengecewakan.
“Oleh karena itu kami minta Disnak Bangkalan melakukan pengawasan dan pengawalan terhadap sapi yang sudah terdampak PMK maupun yang belum terdampak,” teriak Dziki Maulana, Jum’at (30/9/2022
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara itu Kepala Dinas Bangkalan, Ahmat Hafid menjelaskan soal kompensasi bantuan kepada warga yang sapinya terdampak PMK. Memang pihaknya tidak mengajukan ke pusat, karena persyaratan untuk mendapat bantuan tersebut terbilang ribet. Apalagi diharuskan melakukan visum terhadap sapi yang sudah mati berbulan – bulan. Padahal lebih dari 1 minggu kondisi sapi yang mati itu, sudah rusak dan tidak bisa divisum.
“Terlalu ribet, kecuali pusat menghilangkan persyaratan visum, mungkin kami akan mengajukan bantuan”terang Hafid.
Lebih lanjut Hafid menjelaskan bahwa terkait Dana Alokasi Khusus (DAK) penanganan PMK di Bangkalan sebesar Rp. 1,4 milyar, saat ini baru terserap Rp 400 juta. Tetapi yang harus diketahui, kata Hafid, dari sisa Rp. 1 milyar itu masih banyak lagi keperuntukanya.
“Seperti untuk operasional satgas dan sosialisasi. Namun kalau masih banyak juga dana yang belum terserap, sisanya akan dimasukan ke Kas Daerah,” tutup Ahmat Hafid.(Sumaryanto_kanalindonesia.com)