SURABAYA KANALINDONESIA.COM : Ini yang dikatakan Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim Artono saat ditanya soal Investasi dan angka kemiskinan ekstrim no 2 Nasional yang disematkan untuk Jatim.
Harusya kata Artono Pemprov Jatim punya kemampuan marketing untuk menawarkan Jatim kepada investor baik dalam negeri maupun luar negeri, sehingga mereka mau berinvestasi di jatim.
“Saya melihat, keduanya tak punya kemampuan marketing dalam menawarkan investasi di Jatim kepada pihak luar,” kata Artono, Rabu (1/9/2021)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dampaknya, lanjut Artono iklim usaha di Jatim saat ini semakin buruk dan ekonomi masyarakat terancam akan hancur.” Akibatnya banyak kriminalitas karena kesulitan mencari pekerjaan,”jelasnya.
“Dengan banyaknya investor yang berinvestasi tentunya akan membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya, hingga akhirnya angka kemiskinan di Jatim bisa berkurang,” jelas politisi asal PKS ini
Dikatakan oleh Artono,dirinya melihat saat ini gubernur dan wakil gubernur tidak bisa membagi pekerjaan dan tidak bisa bekerja pararel.
Dibeberkan oleh Artono, bagi masyarakat miskin, harus lebih banyak lagi bantuan pemerintah untuk masyarakat yang belum tersentuh bantuan. ”Kalau rawan adanya doble bantuan, tentunya dari data kemiskinan saya kira bisa ditelusuri masyarakat yang mana yang sudah dapat bantuan dan mana yang belum,”jelasnya.
Sekedar diketahui, Berdasarkan data BPS yang ditampilkan Margo, jumlah penduduk ekstrem di Jawa Barat mencapai 1,8 juta orang dengan persentase sebesar 3,6%.
Kemudian disusul oleh Jawa Timur dengan jumlah angka kemiskinan ekstrem sebanyak 1,7 juta orang dengan persentase sebanyak 4,4%, dan Jawa Tengah dengan angka kemiskinan ekstrem mencapai 1,5 juta dengan persentase mencapai 4,4%. nang