Guru Yang Belum Divaksin Sebaiknya Jangan Boleh Mengajar

- Editor

Jumat, 3 September 2021 - 12:01 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SURABAYA KANALINDONESIA.COM – Anggota DPRD Jatim Lilik Hendarwati, minta pemerintah tegas dan melakukan persiapan yang matang dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat harus benar benar dilakukan disekolah SD dam SMP sederajat kota Surabaya, dalam pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang rencananya akan diselenggarakan pekan depan.

“Persiapan matang harus benar benar dilakukan. Selain prokes, sekolah juga diharapkan membentuk tim satgas sekolah untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terhadap Siswa,” ujar anggota DPRD Jatim asal PKS dari Daerah Pemilihan Surabaya Lilik Hendarwati, Kamis (02/09/21).

Lantas Lilik menyarakan beberapa hal untuk pelaksanaan PTM di kota Surabaya baik SD dan SMP. Pertama harus didukung oleh vaksinasi terhadap siswa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Vaksin untuk anak SD dan SMP juga terus ditingkatkan sebagai bekal imun mereka guna melaksanakan PTM. Sebab belum seluruhnya menerima vaksin Covid terutama untuk siswa SD,” ungkapnya.

Termasuk lanjut Lilik syarat vaksinasi lengkap bagi para guru yang akan ikut dalam PTM. Vaksinasi lengkap terhadap guru ini sangat penting. Selain untuk menjaga imunitas guru sendiri dari ancaman covid. Juga untuk melindungi anak didik selama proses PTM berlangsung.

Baca Juga :  Dukungan untuk Khofifah Emil Jilid ke 2 Terus Bermunculan , Kali ini JKSN Jatim Mengaku Siap All out untuk Khofifah-Emil

“Juga perlu ada ketegasan sekolah juga. Dimana guru yang belum tervaksin lengkap dilarang untuk ikut proses mengajar. Dan orang tua juga harus berani menanyakan soal vaksinasi guru anak-anak mereka saat PTM. Bila ada guru yang belum vaksin lengkap melakukan pengajaran orang tua bisa menolak,” pungkasnya.

Yang kedua kata Lilik, yakni prokes khususnya pemakaian masker doble harus diwajibkan untuk siswa yang melaksanakan PTM. Selain di sekolah mereka juga di minta untuk tetap memakai ketika berada dijalan sampai dirumah.

“Ini wajib, bila tidak maka akan sangat rawan. Namanya anak-anak khususnya anak SD. Sebab bila tidak maka akan sangat berbahaya. Dijeda kepulangan mereka berinteraksi dengan pihak luar sekolah tanpa masker,” ungkapnya.

“Tentu ini bukan lagi tanggung jawab sekolah, tapi tanggung jawab kita semua sebagai sebuah kelompok masyarakat untuk selalu mengingatkan anak-anak kita agar tetap disiplin prokes dimanapun mereka berada. Tanpa kerjasama sebagai sebuah komunitas warga kota yang baik, mustahil PTM bisa berjalan baik juga,” lanjutnya.

Dan yang ketiga Kata Lilik, Sekolah juga harus melibatkan komite sekolah dalam pelaksanaan PTM. Dimana peran komite sangat diperlukan untuk membantu ketersediaan fasilitas prokes yang ada disekolah.

Baca Juga :  Gelar Rakorlantas Lintas Sektoral, Kapolda Jatim: Pemudik Tahun ini Naik 58 Persen

“Ingat sebagai Kota besar, pelaksanaan PTM di Surabaya prokesnya harus benar benar ketat dibandingkan daerah lain. Komite sangat diperlukan. Sebab nantinya komite bisa
memberikan bantuan melalui orang tua siswa yang mampu guna melengkapi sarana prokes yang kurang. Mengingat anggaran sekolah juga terbatas,” jelasnya.

“Juga yang tidak kalah penting surat pernyataan orang tua tidak keberatan bila anaknya ikut PTM. Ini juga butuh keterlibat komite sekolah agar pihak sekolah tidak memaksa bila ada orang tua yang anaknya tidak diijinkan ikut PTM,” lanjutnya lagi.

Menurut Lilik, dirinya memahami banyak orang tua dan siswa menginginkan bisa segera melakukan PTM. Mengigat sudah lebih dari setahun pembelajaran daring dengan segala kerepotan dan kebijakan serta adaptasi yang selama ini dijalani banyak orang tua wali murid dan siswa.

“Dari hasil saya turun kelapangan memang ada pro Kontra. Tapi yang pro untuk melakukan PTM sangat banyak. Dimana mereka sudah sangat menginginkan PTM dilaksanakan,” pungkasnya. Nang

Berita Terkait

Jelang Lebaran, Kapolda Jateng Tekankan Pengamanan Jalur Mudik dan Peredaran Petasan
Dihadiri Ratusan Jama’ah Masjid, Peringatan Nuzulul Qur’an di Selayar Berlangsung Semarak
Polsek Bandungan Lakukan Pembinaan Kepada Belasan Remaja Terlibat Perang Sarung
Jelang Berbuka, Polres Semarang Bagikan Ratusan Takjil
Buntut Protes Warga Dusun Grompol Cairkan CSR, Warga yang Lain Meminta PT SJA Ditutup
Masuk Hari ke-17 Bulan Ramdhan, Srikandi PLN Bagikan Takjil pada Masyarakat
Gunung Marapi Erupsi, Sejumlah Penerbangan di Batalkan
Wakil Ketua Komisi Komunikasi dan Edukasi BPKN Pantau Pasar di Tangerang Selatan

Berita Terkait

Jumat, 29 Maret 2024 - 04:26 WIB

Jelang Lebaran, Kapolda Jateng Tekankan Pengamanan Jalur Mudik dan Peredaran Petasan

Jumat, 29 Maret 2024 - 04:25 WIB

Dihadiri Ratusan Jama’ah Masjid, Peringatan Nuzulul Qur’an di Selayar Berlangsung Semarak

Jumat, 29 Maret 2024 - 03:05 WIB

Polsek Bandungan Lakukan Pembinaan Kepada Belasan Remaja Terlibat Perang Sarung

Jumat, 29 Maret 2024 - 02:48 WIB

Jelang Berbuka, Polres Semarang Bagikan Ratusan Takjil

Kamis, 28 Maret 2024 - 20:34 WIB

Masuk Hari ke-17 Bulan Ramdhan, Srikandi PLN Bagikan Takjil pada Masyarakat

Kamis, 28 Maret 2024 - 17:50 WIB

Gunung Marapi Erupsi, Sejumlah Penerbangan di Batalkan

Kamis, 28 Maret 2024 - 17:36 WIB

Wakil Ketua Komisi Komunikasi dan Edukasi BPKN Pantau Pasar di Tangerang Selatan

Kamis, 28 Maret 2024 - 17:29 WIB

Kejuaraan Bulu Tangkis USM Open 2024 Siap Digelar, Ada Nomor Beregu Antarkelurahan Se-Kota Semarang

KANAL TERKINI

KANAL BIROKRASI

Jelang Berbuka, Polres Semarang Bagikan Ratusan Takjil

Jumat, 29 Mar 2024 - 02:48 WIB