Oleh: RIZKA ADHI SETIA
Penulis adalah: Mahasiswi KPI S2 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Allah SWT menciptakan segala sesuatu tentunya mempunyai makna dan tujuan, termasuk gejala alam
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Semua gejala alam yang ada di alam semesta ini Allah ciptakan ada tujuan dan manfaatnya. Dari seluruh gejala alam yang diciptakan ada yang berupa nikmat dari Allah, ada pula yang merupakan adzab bagi manusia, seperti contohnya hujan. Hujan bukan hanya sekedar turunnya air ke muka bumi, namun hujan juga sebagai rahmat yang Allah SWT turunkan ke muka bumi.
Di dalam Al-Qur’an banyak penjelasan mengenai hujan, seperti dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 22 yang artinya: “Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.”
Ayat diatas menjelaskan, dibalik peristiwa hujan ada nikmat yang begitu besar, ada banyak sekali sumber rezeki yang Allah berikan seperti buah-buahan dan sumber kehidupan lainnya. Adapun buah-buahan dan sumber kehidupan lainnya asalnya adalah dari air. Air menjadi kebutuhan dasar manusia. Maka dari itu, adanya hujan memang diciptakan Allah SWT agar kita dapat melangsungkan hidup dengan baik.
Ayat lain yang menjelaskan mengenai hujan juga terdapat dalam surat Al-Anfal ayat 11 yang artinya: “(Ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penenteraman daripada-Nya, dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan hujan itu dan menghilangkan kamu dari gangguan-gangguan syaitan dan untuk menguatkan hatimu dan memperteguh dengannya telapak kaki(mu)”
Maksud ayat diatas adalah, menjelaskan bahwa air hujan dapat mensucikan diri kita. Oleh karenanya air hujan pula dapat digunakan untuk berwudhu, mandi, dan membersihkan hadats. Selain sebagai sumber rezeki, nikmat, dan sebagai penyuci atau thaharah, air hujan juga bisa menjadi musibah atau peringatan dari Allah SWT. Seperti yang dijelaskan dalam surat Ar-Rum ayat 41 yang artinya: “Telah Nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”
Adapun maksud ayat diatas adalah peristiwa yang terjadi di muka bumi dapat membuat manusia merugi. Hal itu disebabkan kerena ulah tangan manusia itu sendiri (berbuat kerusakan). Hujan bisa menjadi musibah seperti datangya banjir, dan longsor, hal itu dikarenakan manusia sendiri tidak menerapkan sunatullah dengan menjaga kelestarian alam. Akibatnya terjadilah bencana yang pada akhirnya merugikan manusia itu sendiri.
Hujan, selain menjadi musibah juga menjadi sebuah peringatan. Allah SWT telah menjelaskan dalam Al-Qur’an terkait hujan merupakan sebuah peringatan yakni di dalam surat As-Syu’ara ayat 173 yang artinya: Dan Kami hujani mereka dengan hujan (batu) maka amat jeleklah hujan yang menimpa orang-orang yang telah diberi peringatan itu”.
Peristiwa hujan batu merupakan peringatan dari Allah untuk manusia yang ingkar dan berbuat dzolim. Allah menurunkan peristiwa itu agar orang-orang yang ingkar dan dzolim kepada Allah segera bertaubat dan memohon ampun kepada Allah SWT.
Sesungguhnya Allah menciptakan sesuatu itu pasti ada tujuannya. Apa yang Allah ciptakan bisa menjadi sebuah nikmat, namun bisa pula menjadi sebuah peringatan atau musibah atas apa yang telah dilakukan oleh manusia di muka bumi. Oleh karena itu, marilah kita saling menjaga kelestarian alam agar tidak mengundang terjadinya hal-hal yang tidak kita inginkan, dan marilah sama-sama kita mentaati segala perintah Allah SWT dan menjauhi segala laranganNYA.