PONOROGO, KANALINDONESIA.COM: Anggota komisi V DPR RI Ali Mufty didampingi Kang Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko meninjau jembatan ambrol yang menghubungkan Desa Siwalan dan Serangan, Kecamatan Mlarak, Ponorogo, Jatim, Selasa(22/02/2022).
Dalam kunjunganya di beberapa lokasi yang berada di Daerah Pemilihan (Dapil) tersebut Ali Mufty menyerap aspirasi masyarakat setelah mendengar keluhan dari warga Desa Siwalan.
“Sebelumnya kita melakukan kunjungan di bereapa lokasi yang berada di daerah pemilihan saya, salah satunya menerima keluhan dari masyarakat Desa Siwalan tentang ambrolnya jembatan yang menghubungkan Desa Siwalan dan Serangan. Dan ini langsung kita respon dengan mengunjungi untuk melihat secara langsung jembatan ambrol yang ada di Desa Siwalan ini,”ucapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Untuk itu Ali Mufty yang duduk di komisi V yang menangani bidang infrastruktur ini akan segera melakukan komunikasi dengan pemerintah daerah.
“Dan ini merupakan bahan yang akan kami sampaikan kepada pengambil kebijakan di pemerintah pusat yaitu kementrian PUPR,”tegasnya.
Dari eterangan Kepala Desa Siwalan Novi Dwi Hermawati, jembatan Dam Sewatu tersebut mulai ambrol sejak Bulan November 2021 lalu.
“Sejak ambrol kemarin sebenarnya sudah kita laporkan ke DAS dan BWS,”ucapnya.
Namun jembatan dengan lebar 2,5 meter dan panjang 12 meter yang menghubungkan Desa Siwalan dan Serangan ini mulai Jumat(18/02/2022) lalu sudah ditutup total bagi roda dua maupun roda empat karena sangat membahayakan, sehingga sangat berpengaruh bagi perekonoman antara kedua desa tersebut.
Ditemui di lokasi jembatan, Kang Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko kepada kanalindonesia.com mengatakan,” sebelumnya saya menerima laporan dari Bu lurah, yang sebenarnya gejala rusak itu sudah lama dan sudah ada upaya untuk perbaikan. Sebenarnya ngeman karena itu bangunan lama, tapi karena sudah tidak bisa difungsikan, mau tidak mau ya harus diperbaiki,”ucap Kang Giri.
Untuk sementara agar bisa dilalui dan roda perekonomian antara Desa Siwalan dan Serangan terus berlanjut, Kang Giri menyerahkan kepada bidang kedaruratan BPBD agar segera dilakukan penanganan sehingga warga tetap bisa melintas di jembatan tersebut.
“Untuk realisasi kita melihat situasi anggaran, tapi yang pasti disegerakan lebih bagus,”pungkasnya.