SURABAYA KANALINDONESIA. COM – PKS Jatim Sowan ke kantor Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, Rabu 6 April 2022. Dalam pertemuan itu, Ketua DPW PKS Jatim Irwan Setiawan mendapat kesempatan untuk menyampaikan visi PKS Partai Islam Rahmatan lil Alamin dan semangat Kolaborasi.
“PKS mempunyai Visi menjadi Partai Islam Rahmatan Lil Alamin yang kokoh dan terdepan dalam melayani Rakyat dan NKRI. Selain itu PKS mengusung semangat transformasi dan kolaborasi,” ujar Irwan Setiawan, yang akrab disapa Kang Irwan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Selain itu, kami
mendapat pesan dari Ketua Majelis Syuro PKS, Habib Dr. Salim bahwa PKS adalah milik semua sehingga kami, DPW PKS Jawa Timur harus sering Sowan kepada para Habaib, Kyai, dan ulama untuk menyampaikan pesan ini. Agar kami mendapat tuntunan dan arahan. Oleh karena itu, dalam kesempatan sowan ini, mohon nasehat dan arahannya untuk kami, pengurus DPW PKS Jawa Timur yang selanjutnya akan kami patuhi dan jalankan. Sebagaimana arahan Ketua Majelis Syuro, Habib Salim, kami diminta dan siap untuk turut menjaga akidah Ahlusunnah wal Jamaah, aswaja,” ujar pria 46 tahun itu.
Menurutnya, PKS ingin membangun titik temu dan kesamaan pandangan terkait dengan arah masa depan bangsa, khususnya Jatim agar bisa lebih kokoh dan kuat. Sehingga harapan ke depan bisa membangun kolaborasi persoalan keummatan dan kebangsaan.
Kang Irwan juga menjelaskan tentang lima falsafah dasar perjuangan PKS, yaitu Islam, keadilan, kebangsaan, kenegaraan dan kesejahteraan.
“Kami melihat Pancasila ini adalah common platform, titik temu dari berbagai pemikiran dan keyakinan yang beraneka ragam. Semua terwadahi dengan kelima sila tersebut. Kami punya kewajiban untuk turut Menjaga Empat Pilar berbangsa dan bernegara Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika,” ujar Kang Irwan.
Ketua PWNU Jawa Timur Kyai Marzuki Mustamar dalam kesempatan itu menyambut baik kehadiran jajaran pengurus PKS Jawa Timur yang hadir. Menurutnya pertemuan antara pengurus PKS Jatim dan PWNU Jatim merupakan hal penting.
“Pertemuan ini penting, silaturahim, kalo sudah ketemu pikirannya juga ketemu, bisa tafahum. Sehingga kita semua bisa saling memahami mengapa NU punya kebijakan begini, mengapa PKS punya kebijakan begitu,” ujar Kyai Marzuki.
Menurutnya, setelah silaturahim akan berlanjut pada silaturafkar (menyambung pikiran). Kemudian berlanjut ke tafahum (saling memahami) dan berlanjut ke taawun atau saling tolong menolong.
“Taawun itu ada gotong royong untuk keummatan untuk bangsa. Tanpa ada tafahum tapi dipaksakan taawun akan bermasalah nantinya,” tegas Kyai Marzuki Mustamar.
Selain Ketua PKS Jatim, ikut hadir Sekretaris Ahmadi, Ketua Bidang Kaderisasi Abdurrahman Saleh, Ketua dan sekretaris Bidang Pembinaan Keummatan (BPU) Muhammad Aziz dan Imam Budi Utomo, Ketua Bidang Polhukam Dwi Hari Cahyono, dan Ketua Bidang Humas Reni Astuti. Sementara dari Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga diwakili oleh Sri Utami dan Vivin. Nang