Kurangi Emisi Karbon, Tunas Artha Pratama Kolaborasi dengan Perusahaan asal Taiwan

- Editor

Selasa, 1 Maret 2022 - 23:21 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, KANALINDONESIA.COM: Tingginya emisi karbon mengancam kelangsungan Bumi. Dampak disebabkan emisi karbon antara lain terjadinya perubahan iklim yang tak menentu sehingga mengakibatkan banjir, kelaparan, hingga ketidakstabilan ekonomi.

Jika dibiarkan terus menerus, emisi karbon bisa mengakibatkan suhu udara meningkat dan menyebabkan pemanasan global. Lambat laun hal ini dapat membuat bumi menjadi tempat yang tidak nyaman untuk ditinggali.

Melihat hal tersebut, Tunas Artha Pratama (TAP), sebuah perusahaan pemegang hak karbon yang berlokasi di Kalimantan Tengah menjalin kolaborasi dengan perusahaan asal Taiwan bernama Ding Chen Carbon Asset Management Co., Ltd (DDCAM) dalam pengurangan emisi karbon.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kolaborasi kedua perusahaan ini ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) yang digelar digelar di Ruang Eka Tjipta Wijaya, Lantai 29, Menara Kadin, Jakarta, Selasa (1/3/2022).

Penandatangan MoU ini dihadiri langsung oleh Owner Tunas Perkasa Group selaku Kepala Kadin Kalimantan Tengah Tugiyo Wiratmojo dan petinggi Ding Chen Carbon Asset Management Co (DDCAM) yang dipimpin oleh mantan Kepala Pengawas Keuangan dari Yuan Eksekutif, Mr. Wei Potao, Chairman DC Carbon Co., Ltd., Mr. Ting Chen Kao, Manajer Umum DC Carbon, Chin Chuan Cheng dan Direktur Eksekutif DC Carbon Mr. Hsin Chien Wu serta konsultan industri kimia, Stephen Lo.

Selain melakukan dan menyaksikan jalannya acara penandatanganan MoU tersebut, rombongan mengunjungi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia, Siti Nurbaya. Selanjutnya, diskusikan kerjasama bersama antara Taiwan dan Indonesia di masa depan dalam pengembangan sumber karbon di kantor TUV Rheinland Indonesia.

Kepala Kadin Kalimantan Tengah selaku Owner Tunas Perkasa Group Tugiyo Wiratmojo mengatakan penandatanganan kerja sama ini dalam rangka bersama-sama mengembangkan sumber karbon menyelesaikan masalah emisi karbon di dunia dengan memanfaatkan sekitar 500.000 hektar hutan rawa gambut yang ada di Kalimantan Tengah.

Baca Juga :  Gelar Rakorlantas Lintas Sektoral, Kapolda Jatim: Pemudik Tahun ini Naik 58 Persen

Ia memaparkan luas daratan Indonesia adalah 191,3 juta hektar, lebih dari 60% di antaranya adalah hutan termasuk lahan gambut.

Menurutnya, Ini merupakan ekosistem penyimpan karbon paling efisien di alam. Hutan gambut tropis merupakan reservoir keanekaragaman hayati, karbon, dan sumber daya air yang merupakan habitat berbagai spesies yang terancam punah, termasuk spesies burung, ikan, mamalia, reptil, dan amfibi.

Dari kiri masker biru : Mr. Jack Yao, Mr Stephen, Mr. Ting Chen Kao (Chairman DC Carbon Co.Ltd (Taiwan), Mr. Tugiyo Wiratmojo (Ketum Kadinda Kalteng), Mr. Po Tao Wei, Mr. Hsin Chien Wu, Mr. Chin Chuan Cheng.

“Oleh karena itu, Indonesia berharap dapat bekerja sama dengan Ding Chen Carbon Asset Management Co (DDCAM) untuk melakukan penelitian lebih lanjut, seperti informasi tentang kepadatan dan ketebalan gambut guna mengembangkan model pengelolaan emisi karbon yang tepat,” papar Tugiyo di sela-sela kegiatan.

Sementara itu, General Manager Ding Chen Carbon Asset Management Co, Jack Yao atau Chin Chuan Cheng mengatakan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tengah meningkatkan permintaan akan kebijakan perlindungan lingkungan dari negara dan perusahaan menyikapi masalah eksploitasi sumber daya yang berlebihan secara global seperti penggundulan hutan, polusi udara, dan masalah lainnya.

“Dengan penandatanganan MoU Pengembangan Bersama Sumber Daya Karbon dengan Provinsi Kalimantan Tengah ini merupakan komitmen bersama mengatasi perubahan iklim melalui solusi berbasis alam. Sehingga kita dapat mencapai tujuan pengembangan perusahaan yang berkelanjutan sambil menyelesaikan krisis iklim,” ungkap Jack Yao.

Ia menambahkan, dalam menghadapi perubahan iklim dan tren global emisi nol persen karbon bersih pada tahun 2050, tantangan di masa depan akan semakin berat. Untuk itu, DC Carbon berupaya menciptakan persaingan ekonomi dengan tetap menjaga lingkungan.

“D.C. Carbon Co. Ltd. dapat menciptakan daya saing ekonomi sambil mencapai perlindungan lingkungan, dan bergerak menuju keberlanjutan bersama dengan Taiwan Mengembangkan dan terhubung dengan dunia untuk menciptakan masa depan yang lebih baik,” tambahnya.

Baca Juga :  Satpol PP Pamekasan Razia Gerobak PKL Tak Bertuan Yang Sering Membuat Macet Arus Lalin

Sebelumnya, dalam rilis yang diterima media ini, Gods Flame Digital Co., Ltd. (GFD) mengumumkan telah resmi menjadi mitra strategis dengan Ding Chen Carbon Asset Management Co., Ltd (DDCAM). Hal itu disepakati setelah DDCAM memperoleh hak karbon, hak pengembangan teknologi blockchain dan hak distribusi karbon dari TAP kepada mitra strategisnya GFD.

Jack Yao selaku General Manager Ding Chen Carbon Asset Management Co. Ltd.(DDCAM) mengatakan kita hanya punya satu bumi. Namun sejak abad ke-19, manusia terus menerus menghasilkan sejumlah besar karbon dioksida untuk manufaktur dan produksi, dan terjadi peningkatan tajam dalam efek rumah kaca.

“Protokol Kyoto ditandatangani pada tahun 1997, tujuan utamanya adalah untuk mengurangi pemanasan iklim dan menetapkan target pengurangan gas rumah kaca. Oleh karena itu, melindungi bumi dan meregenerasi hutan akan menjadi tugas utama pengelolaan berkelanjutan dari bumi,” kata Jack Yao.

General Manager Gods Flame Digital Co. Ltd. (GFD), Lin Zhifan menyampaikan pihaknya sangat antusias untuk menjadi mitra strategis dengan Ding Chen Carbon Asset Management Co., Ltd. dan menjadi bagian dari perlindungan bumi.

Di masa depan, tambahnya, selain pengembangan rantai publik hak karbon, dan penerbitan, perusahaannya juga akan mengembangkan dunia metaverse yang didedikasikan untuk hubungan erat antara perlindungan lingkungan dan hak karbon.

“Sebagian dari hasilnya akan diinvestasikan kembali dalam sumber daya perlindungan lingkungan, sehingga dunia maya dan dunia nyata dapat benar-benar membangun jembatan dan menjadi siklus tanpa akhir,” tutur Lin Zhifan. @Rudi

Berita Terkait

OJK Jateng Dorong Akses Keuangan Sektor Pertanian
Gelar Rakorlantas Lintas Sektoral, Kapolda Jatim: Pemudik Tahun ini Naik 58 Persen
Satpol PP Pamekasan Razia Gerobak PKL Tak Bertuan Yang Sering Membuat Macet Arus Lalin
Operasi Pekat Candi 2024, Polda Jateng Amankan Ribuan Orang Kasus Perjudian dan Miras
Rolland E Potu Ingatkan Kominfo, Batasi Website Judi Online Masuk di Indonesia
Momen Lebaran, KAI Daop 4 Semarang Operasikan 3 KA Tambahan
Edy Mukti Wibowo Pelaksana Proyek PN Surabaya Dituntut 2,6 Tahun Penjara
Banyaknya Kecelakaan Truk dengan Kereta Api, Ini Himbauan KAI

Berita Terkait

Kamis, 28 Maret 2024 - 09:26 WIB

OJK Jateng Dorong Akses Keuangan Sektor Pertanian

Rabu, 27 Maret 2024 - 20:55 WIB

Gelar Rakorlantas Lintas Sektoral, Kapolda Jatim: Pemudik Tahun ini Naik 58 Persen

Rabu, 27 Maret 2024 - 14:30 WIB

Satpol PP Pamekasan Razia Gerobak PKL Tak Bertuan Yang Sering Membuat Macet Arus Lalin

Rabu, 27 Maret 2024 - 14:09 WIB

Operasi Pekat Candi 2024, Polda Jateng Amankan Ribuan Orang Kasus Perjudian dan Miras

Selasa, 26 Maret 2024 - 19:58 WIB

Rolland E Potu Ingatkan Kominfo, Batasi Website Judi Online Masuk di Indonesia

Selasa, 26 Maret 2024 - 15:48 WIB

Momen Lebaran, KAI Daop 4 Semarang Operasikan 3 KA Tambahan

Senin, 25 Maret 2024 - 18:05 WIB

Edy Mukti Wibowo Pelaksana Proyek PN Surabaya Dituntut 2,6 Tahun Penjara

Senin, 25 Maret 2024 - 17:28 WIB

Banyaknya Kecelakaan Truk dengan Kereta Api, Ini Himbauan KAI

KANAL TERKINI

KANAL SUMATRA

Gunung Marapi Erupsi, Sejumlah Penerbangan di Batalkan

Kamis, 28 Mar 2024 - 17:50 WIB

suasana aksi damai Kades seluruh Indonesia yang menuntut perpanjangan massa jabatan dan penambahan anggaran desa di Senayan, Jakarta. (foto: istimewa)

KANAL NASIONAL

Dok, DPR RI Sahkan UU Desa, Jabatan Kades Jadi 8 Tahun

Kamis, 28 Mar 2024 - 16:38 WIB