Menu

Mode Gelap
Kambing Guling Khas Timur Tengah Ala MaxOne Hotel Dharmahusada Jadi Menu Favorit Kaum Milenial Saat Bukber 5 Pelaku Curanmor Diringkus Anggota Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Selama Sepuluh Hari Kejari Surabaya dan JPN Terima Penghargaan dari Unair Masjid Al Jabbar Polsek Tegalsari Diresmikan, Kapolda Jatim: wujud pembangunan mentalitas dan moralitas yang baik Polda Jatim Musnahkan Narkoba dan Miras Jelang Ramadhan

Kanal Demokrasi · 6 Feb 2023 18:33 WIB

Lemhannas: Keketuaan Indonesia ASEAN Perkuat Sentralitas Kawasan Asia Tenggara


 Lemhannas: Keketuaan Indonesia ASEAN Perkuat Sentralitas Kawasan Asia Tenggara Perbesar

JAKARTA, KANALINDONESIA.COM: Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI, Andi Widjajanto mengatakan Keketuaan Indonesia pada ASEAN 2023 akan memperkuat sentralitas ASEAN di kawasan Asia Tenggara. Kendati keketuaan ini diemban di tengah menguatnya dinamika global dan regional seperti Rusia-Ukraina hingga Myanmar dan Laut China Selatan.

Andi menegaskan, tantangan ini justru menjadi peluang bagi Indonesia untuk menunjukkan kepemimpinan dan pengaruhnya guna memperkuat sentralitas dan pengaruh ASEAN di kawasan.

“Tapi di balik tantangan itu, di situlah peluang Indonesia untuk betul-betul memperkuat sentralitas ASEAN, betul-betul memperkuat pilar-pilar ASEAN Community. Sehingga keketuaan ASEAN di tahun ini bisa memunculkan ASEAN yang lebih solid, ASEAN yang bisa lebih berperan untuk menjaga stabilitas politik dan keamanan regional,” tegas Andi dalam dialog daring bertema “Potret ASEAN Terkini di Kancah Global: Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023” yang digelar Forum Merdeka Barat 9 (FMB9), di Jakarta, Senin, (6/2/23).

Andi mengakui, situasi politik secara global sedang tidak kondusif, dimana antara Amerika Serikat dan Tiongkok sedang terjadi perang dagang.

Amerika Serikat, katanya, belum menemukan celah untuk melakukan perdamaian di Ukraina dalam agresi Rusia. Ditambah, ASEAN sendiri tengah menghadapi masalah yakni Myamar dan konflik Laut China Selatan yang tak kunjung menemukan titik temu.

“Salah satu tantangan utama Indonesia dalam keketuaan ASEAN 2023 ini tentunya tentang Myanmar,” paparnya.

Dengan tantangan-tantangan yang ada, Andi menegaskan, di satu sisi menunjukan banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan serta terobosan yang harus dicari. Namun di sisi lain, memang Indonesia harus menunjukan kepemipinan kuatnya agar Indonesia tetap berperan sentral untuk menentukan stabilitas politik dan keamanan di kawasan Asia Tenggara.

ASEAN Memiliki Kanal Diplomasi Berlapis

Andi menyampaikan, salah satu keunikan ASEAN adalah keberhasilannya menciptakan kanal diplomasi yang berlapis-lapis. Antara lain misalnya Forum ASEAN Plus One, Asia Submit hingga Asian Regional Forum yang membahas isu politic security, ekonomi hingga sosial budaya dan seterusnya.

Menurutnya, Kanal diplomasi berlapis-lapis ini menjadi penting jika melihat dinimika yang terjadi di Myanmar, di mana ada negara-negara adikuasa yang berbeda kepentingan ikut membackup negara tersebut sehingga ASEAN tetap mampu memosisikan dirinya.

Kanal diplomasi ini, jelas Andi, dalam terminologi hubungan internasional disebut complexity dependency atau kompleksitas yang saling ketergantungan. Artinya, secara teroritis, akan mendorong negara-negara untuk mengedepankan kerjasama dan perdamaian daripada konflik.

Bahkan pada tahun 2023, Andi menuturkan, ASEAN akan menggelar sebanyak 500 pertemuan dan yang sudah terjadwal mencapai 494 pertemuan dengan mengangkat berbagai topuk mulai dari ekonomi, digital hingga soal conecetivity antara negara-negara ASEAN.

Sejauh ini, lanjut Andi, jika melihat dinamika yang ada, Indonesia akan mencoba fokus menginisiasi apa yang bisa dilakukan tentang all inklusive dialog. Indonesia berusaha berbicara dengan seluruh stakeholder di ASEAN tentang perwakilan khusus dalam mencari solusi terbaik untuk meningkatkan sentralitas ASEAN di kawasan Asia Tenggara

“Walaupun masalahnya berat, tapi suatu kerangka kanal diplomasinya tersedia dan prosesnya secara gradual dilakukan terus menerus oleh ASEAN. Dan ini bisa membuat ada optimisme walau pun tantangan berat tahun ini, tapi mekanisme yang disediakan oleh ASEAN itu menawarkan celah-celah diplomatik untuk mencari solusi-solusi baru,” tutupnya. (Rudi_Kanalindonesia.com)

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Wahana Bermain Dibalik Bazar Takjil Pemkab Pamekasan Mendadak Dibongkar

25 Maret 2023 - 23:11 WIB

Diduga Sopir Ngantuk, Mobil Kijang Innova Seruduk Pohon Disisi Jalan Hingga Ringsek

25 Maret 2023 - 15:13 WIB

Jumlah Pemudik Diprediksi Meningkat, Pemerintah Tambah Cuti Bersama

25 Maret 2023 - 12:27 WIB

Pemerintah Jaga Ketersediaan dan Stabilitas Harga Bahan Pokok Jelang Lebaran

24 Maret 2023 - 21:15 WIB

Presiden Jokowi Terima Ketua Umum PBNU

24 Maret 2023 - 21:12 WIB

Temui Presiden Jokowi, Dubes Palestina Apresiasi Dukungan Tak Henti Indonesia

24 Maret 2023 - 21:09 WIB

Trending di Kanal Nasional